Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merekrut penyandang disabilitas di Jawa Timur (Jatim) untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) 3in1, yakni berupa pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja, khususnya di bidang persepatuan....kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang akan menerima mereka bekerja
"Dalam upaya menghasilkan SDM industri yang kompeten dan profesional, kami juga telah merekrut untuk para penyandang disabilitas di daerah Jatim," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar sesuai keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan implementasi program tersebut merupakan kerja sama antara Balai Diklat Industri Yogyakarta dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) wilayah Jawa Timur.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan berupa Diklat 3in1 ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga ker ja di industri alas kaki. Pada 2017 diklat diikuti sebanyak 50 peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Jawa Timur.
Setelah mendapat pelatihan kompetensi jahit upper alas kaki di SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang, seluruh lulusannya terserap kerja di PT Wangta Agung, Surabaya.
Sementara itu pada 2018 sebanyak 45 peserta penyandang disabilitas dari wilayah Jawa Timur juga terserap kerja di PT Ecco Indonesia dan PT Widaya Inti Plasma, Sidoarjo.
Selain mengikuti pelatihan sekitar 20 hari, mereka mendapatkan perlengkapan diklat, konsumsi selama diklat, dan bahan praktik. "Bahkan mereka mendapatkan sertifikat diklat dan yang lulus uji kompetensi juga mendapat sertifikat," kata Haris.
Para pengajar diklat 3in1 tersebut merupakan widyaiswara BDI Yogyakarta dan instruktur dari Aprisindo Jawa Timur.
Kepala BDI Yogyakarta Tevi Dwi Kurniaty menyampaikan pelatihan ini sesuai dengan tujuan satuan kerjanya untuk membantu industri mendapatkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan lapangan.
"Maka itu, kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang akan menerima mereka bekerja," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Aprisindo Jatim Ali Mas’ud mengemukakan banyak perusahaan anggota asosiasinya yang siap menerima lulusan diklat 3in1 dari penyandang disabilitas, salah satunya adalah di PT Widaya Inti Plasma.
"Para peserta yang berasal dari 15 kabupaten kota di Jatim akan direkrut oleh produsen sepatu merek Trekkers tersebut,” ungkapnya.
Nur Habib Ahmad yang mewakili Humas PT Widaya Inti Plasma mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Dalam payung hukum disebutkan bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan sedikitnya satu persen penyandang disabilitas dari jumlah seluruh karyawannya.
“Kami telah memiliki 10 pekerja difabel yang ditempatkan di bagian penjualan online. Sebelumnya kami juga sudah punya pekerja difabel di bagian marketing,” tuturnya.
Baca juga: Menperin dorong industri memberdayakan penyandang disabilitas
Baca juga: Program e-Smart IKM sasar 1.000 penyandang disabilitas
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018