Jakarta (ANTARA News) - Gempa yang mengguncang Kepulauan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara, dipastikan tidak berpotensi tsunami, demikian disampaikan Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab...
"Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," kata Rahmat lewat keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu.
Rahmat menjelaskan, gempa berkekuatan 7,1 skala richter mengguncang wilayah tenggara Filipina pada pukul 10.39.12 WIB.
Episenter terletak pada koordinat 5,85 Lintang Utara dan 126,81 Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 69 km.
"Ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina," ungkapnya.
Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI.
Sementara itu gempa ini juga dilaporkan masyrakat dirasakan di wilayah Indonesia seperti di Melonguane Kepulauan Talaud dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna, Kepulauan Sangihe intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI.
Baca juga: Gempa 7,1 SR guncang Kepulauan Talaud Sulawesi Utara
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018