Manado, (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter yang terjadi di Filipina, Sabtu, dirasakan masyarakat di wilayah Indonesia, khsususnya di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, dalam skala intensitas IV (Modified Mercalli Intensity).Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan gempa dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang wilayah tenggara Filipina, adalah akibat subduksi lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao.
Menurut data BMKG yang dirilis dalam grup percakapan BMKG, PVMBG dan "stakeholder" di Manado, Sulawesi Utara, gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI.
Selain dirasakan masyarakat di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, warga di wilayah Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga merasakan gempa di intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai (Maluku Utara) intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI.
"Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," katanya.
Episenter gempa terletak pada koordinat 5,85 lintang utara (LU) dan 126,81 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dengan kedalaman 69 kilometer.
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 10.39.12 WIB.
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 7,2 guncang Filipina
Baca juga: Gempa 7,1 SR guncang Kepulauan Talaud Sulawesi Utara
Baca juga: Kepulauan Sangihe diguncang gempa 5,3 Skala Richter
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018