Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapan mengelola Blok Maratua dengan skema bagi hasil kotor (gross split).Blok Maratua memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan
BUMN migas nasional itu telah menyiapkan investasi total sebesar 7,75 juta dolar AS, yang terdiri atas komitmen kerja pasti dan bonus tanda tangan (signature bonus).
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu, dalam keterangan resmi Pertamina yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, menegaskan bahwa Blok Maratua memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan.
Pertamina menyambut positif pengumuman pemerintah, yang menetapkan pengelolaan Blok Maratua kepada Pertamina, dalam Lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Konvensional Tahap III Tahun 2018 pada 27 Desember 2018 melalui mekanisme penawaran langsung.
Blok Maratua memiliki potensi strategis terutama terkait pengembangan eksplorasi Pertamina di Kalimantan Utara.
Pengelolaan blok ini mendukung komitmen Pertamina dalam kegiatan eksplorasi di Indonesia, yang pada 2018, aktif menambah wilayah eksplorasi, melakukan studi bersam (joint study) dan melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi.
Dharmawan menegaskan bahwa dalam komitmen kerja pasti, Pertamina akan melakukan studi geologi dan geofisika (G&G) serta seismik 3D seluas 500 km2 di wilayah tersebut.
"Melalui kegiatan seismik dan studi G&G oleh Pertamina, diharapkan dapat memperkuat upaya pembuktian cadangan di Blok Maratua dan Pertamina dapat memperoleh potensi cadangan yang lebih besar dari sebelumnya," tegasnya.
Lebih lanjut, Dharmawan menambahkan bahwa Pertamina juga telah memiliki hak partisipasi sebesar 15 persen di Blok East Sepinggan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan aktivitas eksplorasi dan pengembangan lapangan baru di Indonesia.
Blok Maratua adalah wilayah kerja migas seluas 7.835,07 kilometer persegi yang terletak di Cekungan Tarakan.
Area Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan lokasi Cekungan Tarakan memiliki kumulatif produksi yang potensial.
Di sekitar wilayah tersebut, Pertamina juga memiliki empat wilayah kerja aktif yaitu Pertamina EP Aset 5 di Bunyu, PHE Nunukan, JOB Pertamina-Medco EP Simenggaris, dan PHE East Ambalat.
Berdasarkan potensi yang dimiliki Cekungan Tarakan di area Kaltara dan potensi bisnis terintegrasi dengan kilang metanol, PT PLN, jaringan gas Kota Tarakan dan Bunyu serta pengembangan kawasan industri lain di Kaltara, maka penambahan wilayah kerja di area Kaltara melalui Wilayah Kerja Maratua akan berpotensi menambah cadangan dan produksi serta memperkuat eksistensi Pertamina di Kaltara.
Baca juga: Wamen ESDM ungkap komitmen investasi migas naik
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018