Ambon, (ANTARA News) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan pembangunan Tugu Adipura adalah untuk mengingatkan komitmen masyarakat dalam menjaga lingkungan.Mari bersama kita menjaga kebersihan, dimulai dari lingkungan rumah tangga, RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan. Itu modal dasarnya, sehingga budaya kebersihan terus dijaga
"Tugu Adipura dibangun sebagai wujud komitmen masyarakat untuk menjaga lingkungan yang dimulai dari tempat tinggal, sehingga Kota Ambon menjadi kota yang bebas dari sampah," katanya saat meresmikan Tugu Adipura di Ambon, Sabtu malam.
Ia mengatakan peresmian Tugu Adipura mengingatkan serta menyemangati pemerintah dan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sehingga Ambon bersih dan aman.
"Mari bersama kita menjaga kebersihan, dimulai dari lingkungan rumah tangga, RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan. Itu modal dasarnya, sehingga budaya kebersihan terus dijaga," katanya.
Menurut Richard, Adipura merupakan simbol kerja masyarakat dan Pemerintah Kota Ambon mengingat selama 17 tahun Ambon tidak pernah meraih prestasi sebagai kota yang bersih dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tetapi prestasi tersebut kemudian diraih Kota Ambon kembali, yakni tahun 2012 mendapat apresiasi sertifikat Adipura, selanjutnya lima tahun terakhir menerima Piala Adipura.
"Kita optimistis tahun 2018 Ambon kembali meraih penghargaan yang sesuai rencana akan diserahkan pada bulan Januari 2019, semua ini tidak terlepas dari dukungan seluruh warga Kota Ambon," ujarnya.
Ia menjelaskan Tugu Adipura dibangun di kawasan pintu masuk Bandara Pattimura Ambon, hal ini menjadi tanggung jawab bersama mengingat bandara merupakan pintu gerbang wisatawan yang datang ke Kota Ambon.
"Tugu ini menjadi simbol bahwa Ambon merupakan kota yang bersih, ini menjadi tantangan bagi masyarakat terutama Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon Luzia Isaack menyatakan Tugu Adipura merupakan inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengelola lingkungan perkotaan, serta mengingatkan masyarakat untuk menjaga lingkungan.
"Pintu masuk Bandara Pattimura menjadi pilihan lokasi yakni beranda terdepan sekaligus menggambarkan kondisi psikososial masyarakat Ambon," katanya.
Rancangan Tugu Adipura terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni kaki tugu terdapat kolam air yang mewakili unsur kekayaan laut Ambon, selanjutnya badan tugu berbentuk piramida mewakili unsur pegunungan yang merefleksikan semangat warga lestarikan lingkungan.
Sedangkan bagian kepala diletakkan Tropi Adipura yang juga merefleksikan bahwa penghargaan yang diraih merupakan keberhasilan pemerintah dan warga kota.
Rancangan Piala Adipura terbuat dari bahan fiberglass, sedangkan logo terbuat dari kuningan. Pembangunan tugu dilakukan 120 hari kerja dan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon tahun 2018.
Baca juga: Menteri LH canangkan Gerakan Ambon Bersih
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018