Satu dari 7 nelayan hilang berhasil ditemukan

31 Desember 2018 21:11 WIB
Satu dari 7 nelayan hilang berhasil ditemukan
Korban selamat tsunami Selat Sunda, Ari Agus Arman Harianto (kedua kiri) turun dari KRI Rigel 933 di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Minggu (30/12/2018). Nelayan dari Kalianda, Lampung tersebut terkena tsunami saat melaut dan terdampar selama tujuh hari di Pulau Panjang yang berada di sekitar Gunung Anak Krakatau hingga akhirnya dievakuasi oleh KRI Rigel 933. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.
Bandarlampung  (ANTARA News) - Ari Agus Arman Harianto (24), satu dari tujuh nelayan yang hilang saat terjadinya tsunami di perairan Pantai Selatan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, ditemukan di Pulau Panjang.

"Korban adalah warga Desa Kenari, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel). Korban dievakuasi oleh KRI Rigel 933 saat sedang melaksanakan survei Gunung Anak Krakatau (GAK) Minggu pagi," kata Kepala Basarnas Lampung Jumari saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, korban bertahan selama tujuh hari di Pulau Panjang dengan makanan seadanya seperti biji ketapang dan minum sisa-sisa botol yang terapung di laut. 

Ari hilang saat memancing bersama enam rekannya di Pulau Rakata di perairan Pantai Selatan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. 

"Dari keterangan dia seperti itu, dia bertahan dengan makan seadanya sehingga kekurangan gizi," katanya menerangkan.

Jumari menambahkan setelah mendapatkan perawatan, korban kemudian dijemput oleh keluarganya. Korban saat ini tengah berada di kediamannya di Desa Kenari, Kecamatan Rajabasa, Lamsel.

"Korban sudah dijemput keluarganya dan sudah berada di rumahnya," kata dia.

Hingga saat ini, enam rekan Ari belum ditemukan. Tim Basarnas bersama TNI AL dan unsur terkait terus mencari keberadaan mereka.

Baca juga: 7 nelayan korban tsunami Selat Sunda belum ditemukan
Baca juga: BNPB: korban meninggal tsunami Selat Sunda 437

 

Pewarta: Edy Supriyadi dan Damiri
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018