Sejumlah masyarakat di seluruh Indonesia merayakannya dengan beragam kegiatan baik menikmati malam di jalan-jalan protokol, menyalakan kembang api, berkunjung ke destinasi pariwisata, serta berdoa dan dzikir.
Indonesia yang memiliki tiga zona waktu membuat masyarakat memasuki Tahun Baru 2019 dengan jam yang berbeda-beda.
Perbedaan waktu antara Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) masing-masing adalah 60 menit.
Sehingga masyarakat di Papua-Maluku merayakan pergantian tahun dua jam lebih awal ketimbang masyarakat di Jakarta.
Perayaan tahun baru di sejumlah kota di Papua seperti Jayapura dilaksanakan secara meriah dengan pesta kembang api mewarnai langit.
Selain kembang api, sejumlah warga Jayapura juga menyambut tahun baru dengan bersilaturahim bersama keluarga dengan membakar ikan maupun barbeque.
Sementara, tidak berbeda jauh dengan Jayapura, masyarakat di Manokwari juga merayakan pergantian tahun dengan meniup terompet dan pesta kembang api.
Kendati demikian, kemeriahan pesta kembang api di Manokwari berkurang dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu masyarakat pun "menjejali" pusat perbelanjaan dan jalan raya di Kota Manokwari. Suara letusan dan warna-warni cahaya dari kembang api juga menghiasi perayaan pergantian tahun di Kota Makassar, Sulawesi Tengah.
Terpaut satu jam lebih cepat dari wilayah Indonesia bagian barat, warga berkumpul di Pantai Losari, Makassar.
Sebelumnya Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau perayaan pergantian 2018 ke 2019 pada masyarakat untuk dilaksanakan secara sederhana.
Ia meminta seluruh masjid untuk menggelar doa dan dzikir bersama meminta perlindungan, dan mensyukuri nikmat atar perkembangan Kota Makassar.
Ramdhan juga meminta orang tua untuk mengawasi putra putri dan melarang melakukan konvoi kendaraan serta pesta berlebihan.
Sementara itu, sejumlah umat muslim yang berada di daerah terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, menyambut Tahun Baru 2019 juga dengan doa dan dzikir.
Hal itu dilakukan sebagai tanda keprihatinan dan penghormatan kepada korban bencana alam gempa Bumi, tsunami, dan likuifaksi.
Sebagian besar masyarakat di Jakarta pun harus menyambut pergantian tahun dengan guyuran hujan.
Warga yang keluar merayakan pergantian tahun baru di jalan protokol Thamrin dan Bundaran Hotel Indonesia merayakannya dengan pesta kembang api.
Sementara warga di Silang Monas menikmati pentas musik dari Raja Dangdut, Rhoma Irama, dan Sonet2.
Sebanyak 557 pasangan pengantin mengikuti nikah massal yang digagas pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.
Pesta kembang api memeriahkan pergantian malam tahun baru di kawasan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara, Selasa dinihari tepat pukul 00.00 WIB.
Peluncuran kembang api dimulai setelah pembawa acara di panggung hiburan di Pantai Carnaval, Ancol menghitung mundur mulai dari hitungan ke-10.
Pesta kembang api pun tidak hanya di Pantai carnaval dan Pantai Lagoon. Ancol memiliki tiga titik pesta kembang api lainnya yaitu di Danau Monumen, Pantai Festival dan Putri Duyung Ancol.
Duka Sukabumi
Pada saat masyarakat mempersiapkan malam pergantian tahun, ada masyarakat yang berduka karena terjadinya tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
BNPB menyebutkan puluhan rumah tertimbun longsor di penghujung 2018. Hujan deras mengguyur daerah sekitar Desa Sirnaresmi sehingga menyebabkan aliran permukaan di areal hutan dan persawahan.
Derasnya air menyebabkan longsor perbukitan dan material meluncur menuruni lereng kemudian menimbun 34 rumah kampung adat.
Rumah yang tertimbun berada di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada pukul 17.00 WIB.
Menurut data sementara dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, terdapat delapan orang tertimbun longsor.
Empat jenazah telah berhasil dievakuasi sementara empat korban lain yang tertimbun masih dievakuasi. BNPB menjelaskan, cuaca hujan dan gelapnya cahaya menjadi kendala evakuasi.
Akses jalan yang terjal berbatu menuju lokasi longsor serta cuaca hujan rintik semakin menyulitkan tim sehingga evakuasi terpaksa dilanjutkan pada Selasa pagi.
Doa dan dzikir pun dialirkan oleh masyarakat Indonesia saat malam pergantian tahun baru.
Munajat doa dipanjatkan agar pada masa depan bangsa ini terhindar dari bencana, serta masyarakat semakin damai dan terhindar dari perpecahan dan diberikan keamanan.
Selain Makassar, beberapa pemda baik di Jayapura, Aceh, serta Surabaya juga mengeluarkan surat edaran agar masyarakat tidak menyambut tahun baru dengan pesta berlebihan, balapan liar, maupun pesta kembang api.
Selain itu, beberapa pemda juga meminta pengelola kafe dan tempat hiburan malam untuk tidak menyelenggarakan acara perayaan yang berlebihan.
Hal itu dilakukan mengingat bangsa ini tengah banyak dilanda ujian bencana dan sebagai tanda belasungkawa.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019