• Beranda
  • Berita
  • Bantu korban longsor, Pemkot Sukabumi kirim sukarelawan dan logistik

Bantu korban longsor, Pemkot Sukabumi kirim sukarelawan dan logistik

1 Januari 2019 08:06 WIB
Bantu korban longsor, Pemkot Sukabumi kirim sukarelawan dan logistik
Warga bergotong royong mengambil sisa barang pascatanah longsor di Desa Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (05/11/2018). Hujan deras yang melanda daerah tersebut mengakibatkan salah satu bagian rumah warga serta tebing setinggi lima meter longsor. ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan/kye.


Kami sudah persiapkan segala sesuatunya, karena Kabupaten Sukabumi merupakan daerah tetangga sehingga kita harus ikut membantu dalam proses penanggulangan bencana ini

Sukabumi, Jabar  (ANTARA News) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mengirimkan sukarelawan dan logistik yang dibutuhkan pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk membantu proses evakuasi korban bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag.

"Kami sudah persiapkan segala sesuatunya, karena Kabupaten Sukabumi merupakan daerah tetangga sehingga kita harus ikut membantu dalam proses penanggulangan bencana ini," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Selasa.

Pihaknya juga merasa prihatin dengan kejadian bencana tanah longsors di Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok ini. Selain itu, kepada warga yang tengah merayakan pergantian tahun, wali kota mengharapkan alangkah baiknya semua pihak ikut mendoakan keselamatan warga yang sedang terkena musibah ini.

Ia menjelaskan, dalam pengiriman sukarelawan dan logistik itu, pihaknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemkab Sukabumi mengenai apa yang dibutuhkan. Namun demikian, pihaknya sudah menyiagakan segalanya untuk membantu korban bencana tersebut.

Wali kota merasa prihatin pada pergantian tahun ini terjadi musibah besar, setelah tsunami di Banten dan Lampung. "Sekarang ada longsor yang menyebabkan puluhan rumah tertimbun,  ehingga ini harus menjadi perhatian dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.

"Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana pun, apalagi saat kondisi cuaca ekstrem seperti ini, longsor, angin puting beliung dan banjir sangat berpotensi terjadi," tambahnya.

Di sisi lain, Fahmi mengatakan pihaknya menyiagakan petugas BPBD Kota Sukabumi dan sukarelawan guna mengantisipasi terjadi bencana di daerah yang dipimpinnya tersebut untuk mengurangi atau meminimalisasikan dampaknya.

Sebelumnya, sebanyak 30 rumah yang dihuni 32 kepala keluarga tertimbun tanah akibat bukit yang berada di sekitar permukiman warga tepatnya di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok longsor. Hingga saat ini sudah ada dua korban yang ditemukan meninggal dunia.

Baca juga: 41 korban longsor Sukabumi belum ditemukan

Baca juga: Tim SAR berhasil evakuasi 33 korban longsor di Sukabumi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019