• Beranda
  • Berita
  • Jembatan penghubung desa di Pandeglang ambruk akibat luapan air

Jembatan penghubung desa di Pandeglang ambruk akibat luapan air

1 Januari 2019 13:31 WIB
Jembatan penghubung desa di Pandeglang ambruk akibat luapan air
Prajurit TNI membantu warga mengevakuasi barang yang masih bisa diselamatkan pascatsunami Selat Sunda di Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018). Pemprov Banten menetapkan tanggap darurat bencana akibat tsunami Selat Sunda hingga Rabu, 9 Januari 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

Kalau reruntuhan jembatan dibiarkan saja, maka air tersumbat dan bisa meluap ke permukiman warga

Pandeglang, Banten (ANTARA News) - Jembatan yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, ambruk akibat dierjang air sungai yang meluap dampak dari hujan deras yang turun sepanjang Senin (31/12/2018) malam.

Staf pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Ade Mulyana di Pandeglang, Selasa, menyatakan bahwa jembatan yang berada di Kampung Sukamara itu tidak kuat menahan derasnya air Sungai Cisata yang meluap akibat hujan deras.

"AKibat amburknya jembatan itu, maka akses empat desa di Kecamatan Menes terputus, yakni Desa Kananga, Purwaraja, Sindang Karya, dan Cigandeng," ujarnya.

Dengan ambruknya jembatan itu, maka warga di empat desa tersebut bisa terisolasi jika tidak segera dilakukan perbaikan, atau minimal dibangunkan jembatan sementara untuk akses penghubung.

Ia juga menyatakan, reruntuhan jembatan harus segera diberasihkan karena menyumbat aliran air di Sungai Cisata.

"Kalau reruntuhan jembatan dibiarkan saja, maka air tersumbat dan bisa meluap ke permukiman warga yang berada di sekitar Sungai Cisata," ujarnya.

Menurut dia, cukup banyak material jembatan yang ambruk itu dan menghalangi jalur air di sungai.

Baca juga: Pemerintah ingin percepat penanganan dampak tsunami Selat Sunda
Baca juga: 41 korban longsor Sukabumi belum ditemukan

Pewarta: Sambas
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019