• Beranda
  • Berita
  • Darmin apresiasi sinergi industri jasa keuangan hadapi tantangan

Darmin apresiasi sinergi industri jasa keuangan hadapi tantangan

2 Januari 2019 13:23 WIB
Darmin apresiasi sinergi industri jasa keuangan hadapi tantangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara (kanan), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kanan), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen (ketiga kanan) bertepuk tangan usai membuka perdagangan saham 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Sinergi itu membuat kondisi pasar tetap kondusif baik bagi investor domestik maupun investor asing, sehingga pada akhirnya pasar modal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengapresiasi sinergi pelaku pasar modal dan seluruh pemangku kepentingan di industri jasa keuangan yang senantiasa berusaha secara cepat dan keras untuk menghadapi tantangan.

"Sinergi itu membuat kondisi pasar tetap kondusif baik bagi investor domestik maupun investor asing, sehingga pada akhirnya pasar modal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi," kata Darmin Nasution dalam sambutan pembukaan perdagangan BEI, di Jakarta, Rabu.

Saat ini, ia menambahkan, Indonesia masih memerlukan modal asing untuk membiayai investasi yang sedang dibangun pemerintah. "Kenapa kita perlu modal asing? Kita perlu modal asing karena 'saving' kita belum cukup untuk membiayai investasi yang kita perlukan, kecuali kalau mampu. Jadi, semua ada hubungannya," katanya.

Darmin berharap, otoritas dan pelaku pasar modal untuk terus berinovasi dan kreatif dalam menyediakan produk-produk investasi yang beragam, sesuai dengan kebutuhan investor dan masyarakat.
"Tahun 2019 ini harus kita awali dengan penuh semangat dan optimisme untuk menghadapi semua tantangan yang ada dan mewujudkan pasar modal yang berkualitas dan kompetitif," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Indonesia Wimboh Santoso mengatakan pihaknya memiliki komitmen yang besar untuk lebih mengoptimalkan peran Pasar Modal dalam mendukung pembangunan nasional.

"Berbagai kebijakan akan terus kami gulirkan untuk meningkatkan likuiditas pasar. Integritas pasar juga akan terus kami jaga dengan penegakan hukum yang konsisten," katanya.

Selain itu, lanjut dia, penyempurnaan infrastruktur pasar modal akan terus didorong sebagai bagian dari agenda pendalaman pasar keuangan, terutama dengan pemanfaatan teknologi yang lebih intensif.

Ia menambahkan pihaknya juga akan terus mendorong pengembangan dan variabilitas produk pasar modal, baik yang bersifat konvensional, syariah maupun yang bersifat ramah lingkungan dan sosial.

"Dengan demikian akan semakin beragam alternatif instrumen pembiayaan bagi emiten dan juga semakin luas instrumen investasi bagi investor yang aman, nyaman, dan sesuai dengan profil risiko investor," ujarnya.

Baca juga: Presiden apresiasi kinerja BEI akhir tahun di level "hijau"

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019