Khalifah, pengungsi dari Pulau Sebesi Kabupaten Lampung Selatan, saat ditemui di tempat pengungsian di Lapangan Tenis Indoor Kota Kalianda, Rabu, menyampaikan harapannya agar pemerintah bisa membantu membangun kembali rumahnya yang rusak.
"Inginnya rumah diperbaiki, rumah hancur masak saya berdiam diri saja, sekarang tidak punya rumah," kata Khalifah.
Menurutnya, di Pulau Sebesi rumahnya berada di pinggir pantai dan terkena gelombang tsunami pada malam kejadian.
Di tempat pengungsian Lapangan Tenis Indoor itu, Khalifah mengungsi bersama suami dan tiga anaknya.
Selain itu, dia mengungkapkan harapan agar alam segera tenang dan bisa segera kembali ke Pulau Sebesi untuk memulai aktivitas seperti biasanya.
"Biar bisa kerja lagi seperti biasa," ujarnya.
Rohmad, pengungsi lain dari Pulau Sebesi menyampaikan keinginannya kepada Presiden Jokowi agar rumah tetangganya yang rusak terdampak tsunami juga diperbaiki.
"Kalau rumah saya tidak rusak, tapi kami minta tolong rumah tetangga yang rusak juga diperbaiki," kata Rohmad.
Rohmad menyatakan selama di tempat pengungsian, semua kebutuhan dicukupi dan tidak ada kekurangan, begitu pula kebutuhan anak-anak.
"Semua dikasih, untuk anak-anak juga dikasih, pakaian, makanan, Alhamdulillah terpenuhi," katanya pula.
Rohmad juga menyampaikan keinginannya agar segera bisa pulang ke rumahnya di Pulau Sebesi, Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan.
Para pengungsi di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo, sempat dihibur dengan diajak bernyanyi bersama oleh jajaran petugas Polda Lampung.
Sejumlah anak-anak pengungsi diberi pemulihan trauma oleh tim Polda Lampung.
Jalan yang dilalui Presiden Jokowi nampak lengang dan telah disterilkan oleh petugas, sebelum rombongan melintasi.*
Baca juga: 2.923 prajurit TNI masih tangani korban tsunami Banten-Lampung
Baca juga: Kagamacare bantu korban tsunami di Lampung Selatan
Pewarta: Budisantoso Budiman dan Muklasin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019