Barata Indonesia ekspor komponen pembangkit listrik ke Brasil

3 Januari 2019 09:35 WIB

Ilustrasi: Menteri BUMN Tinjau PT Barata Indonesia Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) didampingi Walikota Tegal Siti Mashita Soeparno (kiri) meninjau PT Barata Indonesia (persero) di Tegal, Jawa Tengah, Minggu (4/10). Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau kinerja PT Barata Indonesia (Persero) dalam melakukan kegiatan usaha Foundry, Metal Works dan Engineering Procurement dan Constrcution (EPC) yang meliputi bidang industri agro, migas dan listrik. (ANTARA FOTO/Pradita Utama)

Kami berharap ekspor tidak berhenti di sini, namun bisa berlanjut sepanjang tahun

Jakarta (ANTARA News) - PT Barata Indonesia (Persero) mengawali tahun baru 2019 melakukan ekspor komponen pembangkit Listrik yang di Produksi Divisi Komponen Turbin Cilegon dengan mengekspor Condenser and LP Outer Casing ke Brasil, Amerika Selatan.

Pembangkit listrik buatan anak negeri tersebut ini akan digunakan pembangkit listrik GNA Novo Tempo Project yang memiliki kapasitas 1.300 MW.

Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin, pada keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa ekspor perdana tahun 2019 itu merupakan awal yang positif bagi perusahaan. Apalagi tahun ini, Barata Indonesia akan meningkatkan nilai ekspor perusahaan, terutama untuk komponen pembangkit listrik.

"Kami besyukur pada awal tahun bisa mengekspor komponen pembangkit listrik karya anak bangsa ke Brasil. Kami berharap ekspor tidak berhenti di sini, namun bisa berlanjut sepanjang tahun," ujar Dady, panggilan akrab Oksarlidady Arifin.

Ia mengatakan tahun ini Barata Indonesia berniat meningkatkan nilai ekspor, termasuk untuk komponen pembangkit listrik, dengan target nilai ekspor sebesar 17 juta dolar AS.

Peningkatkan tersebut diharapkan, selain untuk turut menambah devisa negara, juga mampu menambah nilai total ekspor perusahaan pada tahun ini. Selain komponen pembangkit listrik, tiap tahun Barata Indonesia juga melakukan ekspor komponen kereta api ke berbagai negara.

Tahun ini Barata Indonesia menargetkan nilai ekspor foundry (pengecoran) sebesar 23 juta dolar AS . Sejak melakukan aksi perusahaan dengan mengakuisisi pabrik Siemens Indonesia di Cilegon, yakni Siemens Power dan Gas-Turbine Components, Barata Indonesia menargetkan untuk memperkuat posisi perusahaan di bidang pembangkit listrik.

Sebagai koordinator dalam program lokal konten pembangkit listrik, Barata berharap aset baru yang dimilikii di bidang pembangkit listrik tersebut, dapat meningkatkan penjualan Barata Indonesia untuk pasar lokal maupun internasional.

Sebelum melakukan ekspor ke Brasil, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor komponen pembangkit listrik, blade ring dan combustion chamber ke Kaohsiung, Taiwan, pada pertengahan Oktober 2018.

Baca juga: Barata Indonesia dipimpin dirut baru