Jakarta (ANTARA News) - Para analis pasar modal menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dan fluktuasi harga komoditas bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat, Kamis pagi....IHSG masih terus memperlihatkan usaha kenaikan meski dibayangi fluktuasi nilai tukar rupiah
IHSG BEI dibuka menguat 11,09 poin atau 0,18 persen menjadi 6.192,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,65 poin atau 0,17 persen menjadi 986,01.
"Hari kedua perdagangan di awal tahun 2019 ini IHSG masih terus memperlihatkan usaha kenaikan meski dibayangi fluktuasi nilai tukar rupiah," kata Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, di Jakarta, Kamis
Menurut dia, fluktuasi rupiah yang cenderung melemah ditambah harga komoditas yang juga masih bergejolak akan mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Potensi kenaikan IHSG akan membesar jika diiringi oleh aliran dana asing masuk yang signifikan," katanya,
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan katalis positif data ekonomi Indonesia, yakni inflasi dan defisit APBN yang rendah dapat menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG.
Ia mengatakan data inflasi tahun kalender Januari-Desember 2018 tercatat sebesar 3,13 persen, cukup terkendali. Selain itu, defisit APBN 2018 di bawah 2 persen, atau terendah sejak tahun 2012.
"Pencapaian itu positif mengingat tahun 2018 dipenuhi gejolak perekonomian global yang sangat dinamis," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Shanghai menguat 12,02 poin (0,49 persen) ke 2.477,31, indeks hang Seng menguat 66,89 poin (0,27 persen) ke 25.197,19, dan indeks Strait Times melemah 1,03 poin (0,03 persen) ke posisi 3.037,86.
Baca juga: IHSG dibuka naik 11,09 poin
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019