• Beranda
  • Berita
  • Menkeu: Peningkatan kegiatan ekonomi topang pencapaian pajak 2018

Menkeu: Peningkatan kegiatan ekonomi topang pencapaian pajak 2018

3 Januari 2019 13:58 WIB
Menkeu: Peningkatan kegiatan ekonomi topang pencapaian pajak 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Dirjen Anggaran Askolani (kanan) di sela-sela menyampaikan konferensi pers tentang Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019). Kementerian Keuangan menyatakan realisasi APBN 2018 sangat baik dan optimal dengan Pendapatan Negara mencapai Rp1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari APBN 2018, sedangkan untuk Belanja Negara totalnya Rp2.202,2 triliun atau 99,2 persen dari target APBN 2018. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tidak mungkin ada penerimaan, kalau kegiatan ekonomi kontraksi

Jakarta (ANTARA News) -  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan peningkatan kegiatan ekonomi dari berbagai sektor telah membantu pencapaian penerimaan pajak sebesar Rp1.315,9 triliun atau 92,4 persen dari target Rp1.424 triliun pada 2018.

"Tidak mungkin ada penerimaan, kalau kegiatan ekonomi kontraksi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan kegiatan ekonomi yang kuat tersebut terlihat dari membaiknya penerimaan pajak di berbagai sektor, yang rata-rata mengalami pertumbuhan persentase atau nominal, dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Penerimaan negara kita sangat kuat karena didukung oleh pertumbuhan double digit di semua sektor yang berarti ada pondasi ekonomi yang baik," ujarnya.

Sektor utama yang menjadi penyumbang utama penerimaan pajak hingga akhir 2018 yaitu industri pengolahan Rp363,6 triliun atau tumbuh 11,12 persen, perdagangan Rp234,46 triliun atau tumbuh 23,72 persen, serta jasa keuangan dan asuransi Rp162,15 triliun atau tumbuh 11,91 persen.

"Sektor pertambangan tercatat tumbuh tinggi dalam periode ini yaitu mencapai 51,15 persen, meski nominal penerimaan pajak yang disumbangkan hanya sekitar Rp83,51 triliun," kata Sri Mulyani.

Dari jenis pajak, penerimaan pajak berasal dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) Rp334,21 triliun atau tumbuh 6,57 persen, Pajak Penghasilan (PPh) Badan Rp255,37 triliun atau tumbuh 22,63 persen, dan PPN Impor Rp186,26 triliun atau tumbuh 24,98 persen.

Selain penerimaan pajak nonmigas, pemerintah juga mendapatkan penerimaan dari sumber daya alam seiring dengan kenaikan harga komoditas dunia seperti minyak bumi dan batu bara.

Kenaikan harga komoditas itu memberikan sumbangan pendapatan kepada PPh Migas sebesar Rp64,7 triliun atau 169,6 persen dari target Rp38,1 triliun serta penerimaan negara bukan pajak dari sektor migas sebesar Rp143,3 triliun atau 178,3 persen dari target Rp80,3 triliun.

Secara keseluruhan, kontribusi pajak nonmigas maupun migas telah memberikan penguatan terhadap penerimaan negara pada 2018 yang tercatat mencapai Rp1.942,3 triliun atau 102,5 persen dari target Rp1.894,7 triliun.

Penerimaan negara yang telah melampaui target tersebut merupakan pencapaian tertinggi sejak 2012.

Baca juga: Menkeu: Pendapatan negara tembus 102,5 persen dari target APBN 2018


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019