"Bagi kami yang disampaikan Andi Arief itu bukan hoaks, bukan menyebar hoaks, bukan menyampaikan sesuatu dengan niat menyebar hoaks," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia menyekankan cuitan Arief di Twitter berniat meminta klarifikasi dan penjelasan serta supaya pihak-pihak yang berkepentingan dan berkewajiban untuk itu, melakukan pengecekan.
"Kalau dibaca twitnya kan jelas, disitu menyatakan tolong dicek supaya tidak menjadi fitnah, maka itu bukan menyebar hoaks," kata dia.
Ia mengatakan, partainya menghormati upaya hukum yang dilakukan siapapun dan upaya proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.
Demokrat akan memberikan bantuan hukum kepada Arief manakala diperlukan. "Kami akan koperatif dan memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan pihak kepolisian," jelas Huatahaean.
Sebelumnya informasi penemuan tujuh kontainer surat suara disebut-sebut beredar di grup WhatsApp. Arief yang juga mendapat info itu kemudian mencuitkan informasi tersebut melalui akun Twitternya.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg telah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. karena ini kabar sudah beredar," tulis dia, Rabu malam (2/1).
Cuitan itu sempat diberitakan sejumlah media online sebelum menghilang dari akun Twitter-nya Arief. Tidak lama setelahnya anggota KPU bergegas ke Tanjung Priok untuk memastikan informasi itu, yang ternyata merupakan hoaks.
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019