Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 18 korban meninggal dunia akibat longsor di Kabupaten Sukabumi yang ditemukan telah terindentifikasi seluruhnya.... tercatat 18 orang meningga dunia, tiga orang luka berat, 15 orang masih dalam pencarian dan 64 orang selamat
"Hingga Jumat pagi, tercatat 18 orang meningga dunia, tiga orang luka berat, 15 orang masih dalam pencarian dan 64 orang selamat," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Identitas 18 korban meninggal dunia adalah Sasa (4/perempuan), Hendra (35/laki-laki), Yanti (35/perempuan), Riska (18/perempuan), Rita (14/perempuan), Ahudi (67/laki-laki), Ukri (48/laki-laki), Suryani (35/perempuan), Jumhadi (47/laki-laki) dan Yami (25/perempuan).
Kemudian, Sukiman (75/laki-laki), Umih (60/perempuan), Enda (43/laki-laki), Mulyani Iyas (perempuan), Madtuha (50, laki-laki), Andra Maulana (8/laki-laki), Miah (45/perempuan) dan Adsa (50/laki-laki).
Sutopo mengatakan rapat koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Komando Resor Militer 061 Suryakencana, Polri, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat telah menyepakati dampak longsor.
Rapat koordinasi menyepakati jumlah warga terdampak longsor sebanyak 29 kepala keluarga atau 100 jiwa. Sedangkan jumlah rumah yang rusak berat dilaporkan sebanyak 29 unit.
"Bupati Sukabumi telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor Sukabumi selama tujuh hari, yaitu sejak Senin (31/12) hingga Minggu (6/1)," jelasnya.
Menurut Sutopo, setiap dari dilakukan rapat koordinasi di posko untuk mengevaluasi dan menyusun rencana penanganan selama masa tanggap darurat.
Baca juga: Polres Sukabumi siagakan personel hingga Minggu
Baca juga: Lima korban longsor Sukabumi kembali ditemukan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019