"Kami akan terus melakukan pencarian terhadap empat karyawan PT. Istaka Karya. Kami tidak ingin menduga-duga, hingga keempat karyawan ini ditemukan," katanya usai memimpin sertijab Dandim 1712/Sarmi dan pejabat utama Korem 172/PWY di aula Makorem, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Menurut dia, jika beberapa waktu lalu pencarian tidak gencar dilakukan karena ada pertimbangan bahwa sedang menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, dan dalam waktu dekat ini akan segera dilanjutkan.
"Memang ada jeda waktu, karena kita tidak ingin mengganggu kenyamanan dan ketentraman masyarakat pada saat merayakan Natal dan menyambut Tahun Baru. Karena masyarakat di daerah pegunungan khususnya di Mbua sampai dengan Mapenduma, hampir tidak pernah melihat pasukan dalam jumlah besar apalagi mendengar suara tembakan," ujarnya.
Danrem memastikan jika pada pekan depan atau pada Januari pekan kedua, pihaknya bersama instansi terkait akan segera melakukan pencarian para karyawan PT. Istaka Karya yang diduga menjadi korban kekejaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Minggu besok ini kita sudah mulai lagi, sambil nanti kita akan memberikan bantuan kemanusiaan bersama dengan tim bantuan kemanusiaan yang dibentuk oleh provinsi dan Kabupaten Nduga. Kemarin kita juga sudah berkomunikasi dengan tim dan juga telah berkomunikasi dengan gubernur dan bupati Nduga," paparnya.
Pada 1 dan 2 Desember 2018, sebanyak 28 pekerja jalan trans-Papua dari PT Istaka Karya menjadi korban kekerasan dari kebiadan KKB pimpinan Egianus Kogoya bersama puluhan anak buahnya.
Dari aksi itu, 17 pekerja ditemukan tewas, empat di antaranya masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan TNI dan Polri, sisanya sudah kembali bersama keluarga.
Selain itu, lima personel TNI dan Polri tak luput dari aksi tersebut. Satu di antaranya gugur atas nama Sertu Anumerta Handoko, empat lainnya luka berat dan ringan.
Sedangkan di pihak warga Nduga juga beredar kabar tiga hingga empat orang lainnya dikabarkan tewas.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019