"Pelanggan bus Transjakarta ada 144 juta orang setahun (2017), di 2018 meningkat menjadi 189 juta orang. Jadi, naik 31 persen dibandingkan 2017. Itu sangat bagus," kata Direktur Operasional PT Transjakarta, Daud Joseph di Jakarta, Selasa.
Daud tak dapat memungkiri jika peningkatan pelanggan karena ada sejumlah faktor pendukung.
Pertama, kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum yang semakin nyaman dan aman.
Kemudian, kebijakan ganjil-genap yang membuat warga terbatasi untuk menggunakan mobil pribadi dengan jadwal yang ditentukan pemerintah DKI Jakarta.
Di tahun 2019, Daud mengatakan pihaknya akan membuka 30 rute baru, salah satunya yakni rute Cililitan-Kayu Manis.
Selain itu, peningkatan pelayanan juga terus dilakukan PT Transjakarta yang bergabung dengan Jak Lingko.
"Operator Jak lingko saat ini sedang berusaha melengkapi persyaratan dokumen SPM (Standar Pelayanan Minimum), seperti STNK dan SIM," katanya.
Bus Transjakarta merupakan salah satu moda angkutan umum yang bisa digunakan warga Jakarta dan sekitarnya untuk berkendara dari sekian banyak pilihan transportasi umum, seperti kereta rel listrik (KRL), dan MRT Jakarta (Ratangga) dan Light Rail Transit (LRT) yang akan segera dioperasikan 2019 serta tergabung dalam moda integrasi terpadu Jakarta, Jak Lingko yang menggantikan Ok Otrip.
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019