Bekasi, Jabar (ANTARA News) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat volume sampah rumah tangga yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang pada 2018 bertambah 300 ton per hari.Penambahan volume sampah itu berupakan konsekuensi atas perkembangan kawasan serta penambahan jumlah penduduk
"Kalau 2017 sampah yang dibuang ke TPA Sumurbatu per harinya mencapai kisaran 600 ton, jumlah itu meningkat menjadi 900 ton pada 2018," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Luthfi, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, penambahan volume sampah itu berupakan konsekuensi atas perkembangan kawasan serta penambahan jumlah penduduk.
Menurut dia, Kota Bekasi diklaim telah mengalami perkembangan pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir melalui maraknya pendirian perumahan baru serta tempat usaha.
Menurut Jumhana, penambahan volume sampah di TPA Sumurbatu perlu diantisipasi pihaknya dengan meminimalisasi volume sampah langsung dari sumbernya.
Sebab, situasi TPA Sumurbatu seluas 15.8 hektare saat ini telah mengalami overload atau kekurangan kapasitas tampung.
Upaya mengantisipasi sampah longsor selama ini hanya mengandalkan delapan alat berat untuk memangkas serta memadatkan sampah dari 12 kecamatan setempat.
Upaya meminimalisasi volume sampah dari sumbernya dilakukan melalui program pemilahan jenis organik dan nonorganik di rumah tangga.
Sampah yang telah terpilah bisa diproses melalui bank sampah di lingkungan warga menjadi barang tepat guna.
"Kalau organik bisa diproses menjadi pupuk dan sejenisnya, sedangkan nonorganik bisa didaur ulang jadi benda kerajinan tangan ataupun biji plastik untuk dijual," demikian Jumhana Luthfi.
Baca juga: 691 bank sampah Kota Bekasi "mati suri"
Baca juga: DKI mengevaluasi kerja sama penanganan sampah dengan Bekasi
Baca juga: Tumpukan sampah TPA Bantargebang rawan longsor
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019