Selama dua tahun sebelum meniti karir sebagai komika, pria yang lahir di Jakarta pada 30 Mei 1996 itu berprofesi sebagai penonton bayaran, yang kerap disebut penonton alay.
"Awalnya saya penonton bayaran, penonton alay yang (joget) 'cuci-cuci-jemur-jemur' enggak ada bajunya tapi," ungkap dia saat mengunjungi Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Selasa.
Pemeran Deden dalam film "Laundry Show" itu menjalani kehidupan sebagai penonton bayaran dengan honor tak seberapa selama dua tahun.
Untuk satu acara yang bisa memakan waktu hingga enam jam, hanya Rp19.000 yang bisa dikantonginya, padahal penonton bayaran pun tidak mendapatkan makanan dari penyelenggara.
Selama satu hari, Marshel bisa menonton tiga hingga empat acara sekaligus, membuatnya tak sempat pulang ke rumah. Masjid hingga tempat pengisian bensin menjadi pengganti tempat tidur demi menjalani hari-hari sebagai penonton bayaran.
"Ya sambil berdoa juga, sampai kapan begini? Didapat jawabannya, ikut stand up," tutur Marshel.
Baca juga: Tissa Biani tampil konyol dalam "Laundry Show" (Video)
Baca juga: Cerita Gisella berbisnis penatu (video)
Baca juga: Gisella dan Boy William adu akting dalam film komedi
Peluang mengubah nasib muncul ketika penonton diberi kesempatan untuk tampil di atas panggung di sela jeda acara. Tanpa persiapan, Marshel melucu di panggung. Tak disangka, respons yang didapatnya positif.
Pihak penyelenggara menyarankannya untuk mengikuti komunitas Stand Up Comedian agar kemampuannya bisa terasah.
"Saya ikut komunitas di Jakarta Utara selama dua tahun, terus belajar, latihan sampai jadi komika dan bisa masuk SUCA 3 (Stand Up Comedy Academy Musim 3)," tutur dia.
Setelah membintangi serial di web hingga sinetron, akhirnya dia mendapatkan peran pertama di layar lebar.
Marshel berperan sebagai Deden, pekerja bisnis laundry yang dimiliki Kokoh (Boy William). Drama komedi itu juga dibintangi oleh Gisella Anastasia, Tissa Biani (Tiur), Mamat Alkatiri (Kendi), Oppie Kumis, Ence Bagus, Aming, Anyun Cadel hingga Gading Marten.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019