"Saya sebagai Pimpinan DPR sudah komunikasi dengan Pimpinan Polri dan meminta Kepolisian mengusut tuntas peristiwa yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, pengusutan tuntas itu diperlukan agar perbuatan serupa tidak menjadi modus para pihak untuk menakut-nakuti pejabat publik, penegak hukum dan masyarakat sehingga harus diungkap dan menemukan pelaku serta dalangnya untuk diberikan hukuman berat agar ada efek jera.
Dia mengatakan bangsa ini tidak bisa membiarkan orang seenaknya melakukan aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab dan membuat suasana ketakutan masyarakat.
"Aparat kepolisian harus meningkatkan kewaspadaan dan penjagaan terhadap pejabat Negara, mengingat situasi saat ini sudah memasuki masa kampanye dan Pemilu 2019," ujarnya.
Baca juga: Densus 88 dilibatkan ungkap bom molotov di rumah pimpinan KPK
Baca juga: Polisi bentuk tim periksa ancaman bom di kediaman pimpinan KPK
Karena itu dia menilai peristiwa itu harus dilihat sebagai ancaman serius, tidak hanya bagi pemberantasan korupsi namun demokrasi Indonesia.
Menurut dia, kalau melihat modus dan benda terornya, itu merupakan upaya menakut-nakuti masyarakat dan membuat publik mencekam.
"Ini dilakukan di tahun politik dan menjelang Pemilu, mungkin maksudnya ke satu arah namun pantulannya kemana-mana," katanya.
Bambang mengaku sudah berkomunikasi dengan Agus Rajardjo dan Laode, keselamatan keduanya dan keluarga tetap aman.
Sebelumnya Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa rumah Ketua KPK Agus Rahardjo juga menjadi sasaran bom pipa oleh orang tak dikenal pada Rabu (9/1).
Baca juga: Gegana sisir lingkungan rumah pribadi Ketua KPK
Di rumah Agus yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, polisi menemukan barang bukti berupa pipa paralon, detonator, sikring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 cm, serbuk putih, baterai, dan tas.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal. Penemuan bom itu terjadi pada Rabu (9/1) sekitar pukul 05.30 WIB.
Dari rekaman CCTV, sekitar pukul 01.00 WIB, tampak orang mencurigakan melakukan aktivitas di depan rumah Laode.
Baca juga: Antasari minta KPK tidak takut teror
Baca juga: KPK ungkap penyidik lain juga diserang
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019