Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat tipis dipicu aksi beli dan penantian hasil pembicaraan dagang Amerika Serikat-China.Situasi itu membuat IHSG masuk dalam fase konsolidasi, sejauh ini harapan tercapainya kesepakatan dagang cukup tinggi sehingga IHSG bergerak dalam area positif
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 9,39 poin atau 0,15 persen menjadi 6.272,23. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,65 poin atau 0,07 persen menjadi 996,77.
Pengamat pasar modal, Arya Santoso di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pergerakan IHSG relatif mendatar di tengah penantian kabar mengenai pembicaraan perdagangan AS- China.
"Situasi itu membuat IHSG masuk dalam fase konsolidasi, sejauh ini harapan tercapainya kesepakatan dagang cukup tinggi sehingga IHSG bergerak dalam area positif," ujarnya.
Ia menambahkan investor asing yang melanjutkan aksi beli turut menjadi faktor positif bagi IHSG. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau foreign net buy sebesar Rp836,77 miliar pada hari ini (Rabu, 9/1).
Director Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola gerak IHSG masih menunjukkan peluang untuk kembali menguat, tentunya ditunjang oleh fundamental perekonomian nasional yang kondusif.
"Dengan fundamental ekonomi yang baik maka memicu capital inflow yang akhirnya turut menopang IHSG," katanya.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (9/1) sebanyak 492.223 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,38 miliar lembar saham senilai Rp9,73 triliun. Sebanyak 237 saham naik, 173 saham menurun, dan 134 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 223,10 poin (1,10 persen) ke 20.427,10, indeks Hang Seng menguat 586,90 poin (2,27 persen) ke 26.462,30, dan indeks Strait Times menguat 35,13 poin (1,12 persen) ke posisi 3.158,07.
Baca juga: Analis: Penguatan IHSG masih dibayangi hasil pertemuan AS-China
Baca juga: Harapan positif hasil perundingan dagang AS-China, dongkrak penguatan rupiah
Baca juga: Bank Dunia proyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat tahun ini
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019