Dikutip dari laman BGR, Rabu, paten Samsung untuk perangkat tersebut telah diajukan pada Juni tahun lalu dan diterbitkan pada awal Januari 2019.
Samsung mengembangkan perangkat lipat yang mirip dengan sejumlah ponsel lipat kebanyakan -- dua layar ponsel yang terhubung oleh engsel magnetik.
Hal ini berarti pengguna tidak mendapatkan tampilan menyambung ketika perangkat digunakan dalam mode tablet. Namun, desain ini akan mendukung berbagai bentuk lain yang masih bisa memperluas ukuran layar perangkat.
Ponsel tersebut dapat bertransformasi dengan menggeser -- dengan kamera utama berubah menjadi kamera selfie. Layar kedua juga bisa diubah menjadi keyboard slide-out.
Paten tersebut juga mengungkapkan bahwa perangkat lunak akan menyesuaikan secara otomatis dengan ukuran layar yang digunakan.
Namun, tidak jelas seberapa kuat engsel magnet tersebut, mengingat tidak ada kabel di antara kedua bagian, dan tidak jelas bagaimana kedua bagian tersebut terhubung dan berbagi masa pakai baterai.
Hal terburuk yang bisa terjadi adalah salah satu dari dua bagian perangkat mati karena kehabisan daya baterai.
Baca juga: Tampilan ponsel layar lipat Xiaomi bocor, bakal saingi Samsung
Baca juga: Ponsel layar lipat Samsung akan meluncur Maret 2019
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019