Kupang, (ANTARA News) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas B Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), siap melakukan evakuasi terhadap anak buah kapal (ABK) kapal tanker Ocean Princess yang karam di perairan pesisir Desa Aemoli, Kabupaten Alor.Kami sudah berkoordinasi dengan ABK di atas kapal, tetapi mereka belum mau dievakuasi. Saat ini mereka semua dalam keadaan baik-baik, termasuk kapal
"Kami sudah berkoordinasi dengan ABK di atas kapal, tetapi mereka belum mau dievakuasi. Saat ini mereka semua dalam keadaan baik-baik, termasuk kapal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas B Maumere, I Putu Sudayana kepada Antara, di Kupang, Rabu.
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan melalui telepon terkait rencana evakuasi kapal Ocean Princess dan 18 anak buah kapal (ABK).
Menurut dia, pihaknya siap kapan saja, jika ada permintaan dari ABK untuk dievakuasi.
Mengenai evakuasi kapal, pihaknya hanya bertugas menangani ABK, sementara evakuasi kapal merupakan tanggung jawab pihak perusahan bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalabahi, Alor.
"Tugas kami adalah pertolongan dan pencarian korban. Evakuasi kapal merupakan tanggung jawab pihak perusahan," katanya menambahkan.
Kapal tanker Ocean Princess mengalami kerusakan mesin induk dan karam di pesisir Kepulauan Alor, saat dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste, menuju Singapura.
Kapal tanker berbendera Kepulauan Cook yang dinahkodai Ahira Sroyer bersama 18 ABK itu, membawa pula bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Dili, Timor Leste, dengan tujuan Singapura.
Kapal tersebut diketahui terdampar pada Jumat (28/12). Kapal berbendera Cook Island (Kepulauan Cook) itu karam pada titik koordinat 0810`944" lintang selatan (LS), dan 12425`53T" bujur timur (BT) di wilayah perairan laut sekitar Desa Aemoli, Kabupaten Alor, NTT.
Baca juga: Kapal Tanker Ocean Princess rusak biota laut Selat Pandar
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019