Berbeda dengan kepercayaan agama lain, dalam kepercayaan Islam, “Sang Ilahi” dinyatakan sebagai sesuatu yang Nir-Rupa, abstrak atau pun tanpa figur, namun dapat diartikan sebagai puncak dari segala cahaya.
"Terinspirasi dari pemahaman tersebut dan juga mengambil ide dari bangunan-bangunan peninggalan kebudayaan Islam Taj Mahal, Al Hambra, dengan liku-liku sejarahnya, Baron Basuning memilih tema “NOOR” pada pameran yang menandai 20 tahun ia berkarya," kata Galeri Nasional dalam keterangan resmi, Rabu.
Lukisan-lukisan dalam pameran tunggal seni rupa abstrak "NOOR" terinspirasi dari perjalanannya ke berbagai bangunan Islam yang memiliki nilai artistik yang khas, seperti Nasrid Palace, Alhambra di Granada, Spanyol lalu Masjid Nasir Al Mulk di Shiraz, Iran hingga Taj Mahal di Agra, India.
Inspirasi itu dituangkan dalam karya bertajuk "Noor", "Pualam Kenangan", "Hold the Light" dan "Into the Light".
Inspirasi juga hadir dari pengembaraannya ke New York ("Fairytale of New York"), ke "Antartica Peninsula" dan ke India ("Semburat Merah di Bukit Sabhika").
Pameran yang berlangsung hingga 8 Februari 2019 itu merupakan kerjasama antara Baron Basuning Studio dengan Galeri Nasional Indonesia.
Sebelum menekuni seni rupa, pada pertengahan era 90–an Baron pernah bergabung sebagai aktivis dan jurnalis dalam Komunitas Erros Djarot.
Pasca–98 ia terjun ke dunia seni rupa lantaran terinspirasi dari hamparan salju putih Kutub Selatan—yang pernah ia singgahi pada pertengahan ’80-an— yang tak berujung bak sebuah kanvas besar.
Setelah itu Baron aktif berpameran, baik tunggal maupun bersama, di dalam dan luar negeri.
Baron kini telah menekuni duni seni rupa selama 20 tahun. Ia telah menggelar 12 pameran tunggal, dan beberapa pameran bersama. Pada 2012/2013, ia diundang Agora Gallery, New York untuk memamerkan karya-karyanya di galeri tersebut.
Baca juga: KBRI sumbang wayang untuk Galeri Mairivi di Athena
Baca juga: Nyoman Nuarta akan boyong puluhan karyanya ke China
Baca juga: Art Jakarta akan masuki dekade baru pada 2019
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019