Jakarta, (ANTARA News) - Pelatih Chelsea Maurizio Sarri mengeluhkan terjadinya gol dari titik penalti oleh Harry Kane yang membuat Tottenham menang 1-0 pada pertandingan semifinal Piala Carabao di Stadion Wembley, London, Rabu (9/1) dan menyalahkan wasit yang dianggap tidak mampu menggunakan sistem alat bantu rekaman video (VAR)."VAR itu seperti sistem yang kadang membunuh emosi..."
Sementara itu pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino yang meski diuntungkan dengan keputusan wasit setelah melihat VAR, juga menyatakan tidak menyukai sistem tersebut.
Kane dijatuhkan oleh kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, saat menggiring bola ke arah kotak penalti, tapi terdapat kontroversi karena asisten wasit justru mengangkat bendera karena menganggap Kane berada dalam posisi offside.
Setelah melihat rekaman ulang video, diputuskan bahwa Kane tidak dalam posisi offside, sehingga hukuman penalti tetap diberikan.
Tapi pelatih Sarri memprotes keputusan asisten wasit dan setelah melihat rekaman video dari pihak Chelsea, tetap berkeyakinan bahwa Kane berada dalam posisi offside.
"Kamera milik kami segaris dengan posisi Harry Kane dengan kepala dan lututnya berada dalam posisi offside. Saya hanya melihat rekaman dari kamera kami. Mungkin kamera VAR berada di posisi yang berbeda. Tapi dari posisi kamera kami, ia (Kane) jelas dalam posisi offside," kata Sarri.
"Saya kira wasit Inggris tidak mampu menggunakan sistem VAR. Jika Anda tidak yakin dengan sistem tersebut, Anda harus memperhatikan bola dan kemudian memberikan keputusan," katanya.
"Di Italia, juga ada sistem VAR dan pada musim pertama, menjadi malapetaka. Wasit tidak tahu cara menggunakan sistem itu. Saya kira saat ini wasit di sini juga tidak mampu menggunakan teknologi tersebut secara benar. Mungkin terasa aneh, di Liga Utama Inggris tidak ada VAR, tapi di Piala Carabao justru ada," katanya menambahkan.
Sementara itu pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, mengatakan bahwa kemenangan melalui penalti Kane tersebut terasa menjadi hambar.
"Memang menyenangkan bila mendapat keuntungan, tapi saya tidak gembira jika memenangi pertandingan dengan cara seperti ini," katanya.
"Saya setuju dengan adanya teknologi karena Anda tidak bisa menghentikan terjadinya evolusi, tapi menunggu terlalu lama sebelum adanya keputusan. Tidak jelas peraturannya," kata Pochettino.
"Saya tidak suka teknologi VAR dan setelah melihatnya di Piala Dunia dan kompetisi lain seperti La Liga, tidak ada yang puas sejak hari pertama diterapkan. VAR itu seperti sistem yang kadang membunuh emosi. Saya tidak bisa merayakan kemenangan malam itu karena harus menunggu selama lima menit untuk mendapatkan keputusan wasit," katanya menambahkan.
Baca juga: Dibantu VAR, Tottenham kalahkan Chelsea 1-0 di semifinal pertama
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019