Pasukan Israel menahan lima orang Palestina, termasuk empat remaja --yang berusia antara 14 dan 17 tahun, setelah menyerbu rumah keluarga Palestina tersebut di Kota Kecil Beit Fajjar, sebelah selatan Bethlehem.
Pasukan Israel melancarkan serangan pada malam hari ke Kota Kecil Tuqu, dan menahan lima orang Palestina, termasuk empat remaja --dua berumur 15 tahun dan dua lagi berusia 16 tahun.
Sementara itu, PPS mengatakan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis, seorang lagi remaja Palestina, yang berumur 17 tahun, diciduk dari Kota Kecil Qaffin, sebelah timur-laut Tulkarem.
Beberapa kendaraan militer Israel juga menyerbu Kota Kecil Beit Umar dan Surif, sebelah utara dan barat Al-Khalil (Hebron), tempat tentara Yahudi menjarah beberapa rumah dan merampas uang kontan. Namun tak ada laporan mengenai penahanan.
Pasukan Israel sering melancarkan serangan besar dan penahanan pada malam hari di selutuh Tepi Barat dengan dalih "mencari orang Palestina yang diburu", sehingga memicu bentrokan dengan warga.
Bentrokan sering meletus antara pemuda Palestina, yang berusaha menghalangi jalan tentara Yahudi, dan melempar batu serta botol kosong serta berhadapan dengan peluru aktif, peluru logam berlapis karet dan gas air mata. Bentrokan itu seringkali mengakibatkan luka serius, kadang-kala mematikan bagi orang Palestina.
Menurut data statistik Palestina, sebanyak 6.500 orang Palestina masih mendekam di berbagai kamp tahanan Israel, termasuk sejumlah perempuan dan ratusan anak di bawah umur.
Pasukan Israel juga memindahkan seorang pemuda Palestina ke satu rumah sakit setelah memukuli pemuda tersebut sampai ia luka parah di rumahnya di Desa Abu Shkheidim, sebelah barat-laut Ramallah, kata seorang jaksa pada Rabu.
Mamon Al-Hashem, pengacara yang mewakili Masyarakat Tahanan Palestina, mengatakan Ziyad Mohammad Shalalda --warga yang berusia 45 tahun dari Desa Abu Shkheidim-- segera dibawa ke Rumah Sakit Shaare Zedek setelah ia dipukuli sampai luka parah dan ditahan oleh pasukan Israel.
Menurut Al-Hashem, Shalalda telah ditahan di rumah sakit itu dan tak diberi akses ke pengacara sejak ia ditahan.
Al-Hashem tak bisa memastikan perincian apapun mengenai kondisi kesehatan Shalalda, tapi berjanji bahwa PPS akan melakukan tindakan hukum yang perlu untuk mengetahui keadaan Shalalda.
Shalalda ditahan bersama putranya, Mahmoud (21), selama satu penyerbuan militer Israel ke dalam Desa Abu Shkheidim. Selama serangan tersebut, tentara Yahudi menahan Assem Barghouthi, yang diduga melakukan serangan, dan menewaskan dua tentara Israel pada 13 Desember.
Penyunting: Chaidar Abdullah
(T.C003/A/C003/F001) 10-01-2019 14:32:06
Pewarta: Antara/WAFA-OANA
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019