Dwi mengatakan Taman BMW akan menjadi lokasi stadion untuk Persija yang memiliki kapasitas 80.000 penonton, sedangkan Depo MRT adalah objek vital nasional yang tentunya tidak bisa dicampur dengan pusat keramaian.
“Pada waktu itu, Pak Anies (Baswedan) sempat bilang bahwa di sana akan dibangun depo. Saya sudah jelaskan bahwa tidak mungkin depo dibangun di sana karena depo itu objek vital nasional. Tidak mungkin dicampur dengan pusat keramaian,” kata Daryoto, di Depo LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: Dirut Jakpro sebut groundbreaking Stadion Taman BMW Maret
“Tetapi, yang jelas untuk angkutan ke stadion perlu MRT, bukan depo tapi stasiun.”
Ketika ditanya kepastian pembatalan pembangunan Depo MRT di Taman BMW, dia mengatakan, pertimbangan lainnya adalah lahan yang tidak mencukupi.
“Mestinya tidak, karena pembangunan kawasan yang ada stadionnya itu kan sudah diputuskan, jadi tidak mungkin digabung dengan depo.”
“MRT butuh 12 Hektare buat depo, kemudian di kawasan BMW itu cuma 25 Hektara. Kalau 12 Hektare itu diambil buat depo, berarti tinggal 13 Hektare, cukup tidak untuk stadion dan kawasan lainnya? Tidak cukup,” kata dia.
Baca juga: Kesiapan LRT Boulevard-Velodrome hampir 100 persen
Baca juga: Jakpro masih rahasiakan desain Stadion Taman BMW
Pewarta: Fianda Rassat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019