Mereka memulai usaha di sebuah rumah indekos dan berupaya meyakinkan pada pelapak bergabung di Bukalapak satu demi satu.
"Dulu kami tidak memiliki apa-apa kami mahasiswa ITB, dan teman SMA, yang kami memiliki adalah kecintaan kepada barang bernama teknologi dan mimpi dan harapan. Tidak ada hal lain selain itu, mulai dari nol," kata founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky membuka perayaan HUT ke-9 Bukalapak di JCC Senayan, Kamis malam.
"Kami sendiri punya tradisi mengingat kembali mimpi, dan bahwa di Indonesia ada lho perusahaan teknologi kelas dunia yang datang dari Indonesia," sambung dia.
Acara perayaan Hari Jadi ke-9 Bukalapak itu dihadiri oleh presiden Joko Widodo bersama 10 menteri.
Presiden Joko Widodo berharap perjuangan Zaky dapat menginspirasi seluruh pengusaha di Indonesia.
"Harapan saya kita tidak hanya mengeksploitasi pertumbuhan ekonomi digital, yang saya lihat Buakalapak ini adalah organisasi yang memiliki hati, yang memiliki jiwa, punya misi sosial jauh di luar dari hanya sekedar mengejar profit dan keuntungan," ujar Joko Widodo.
"Dengan begitu dapat menjadi contoh, dapat menjadi teladan semua pelaku ekonomi digital kita meniru dan memiliki semangat yang sama," lanjut dia.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditemui di sela acara perayaan mengatakan bahwa Bukalapak menjadi bukti bagaimana perubahan bisnis terjadi akibat perkembangan teknologi.
"Untuk Bukalapak menjadi unicorn dia butuh 8 tahun, artinya untuk minimal Rp1 miliar saja dia 8 tahun cukup. Bayangkan, perusahaan sekelas Indosat yang 40 tahun lebih sekarang nilai pasarnya berapa valuasinya? Rp1 miliar juga," kata Rudiantara.
"Jadi, kalau mau masuk industri bisnis yang valuasinya cepat berubah ya model-model seperti ini," tambah dia.
Berikut adalah lini waktu perjalanan Bukalapak selama selama sembilan tahun.
2010: Peluncuran website Bukalapak pertama
Sebanyak 6.500 pelapak bergabung dengan total 17.000 pengguna.
2011: Bukalapak telah memiliki 5 karyawan, mengelola 20.000 pelapak yang telah tergabung, dengan total 50.000 pengguna
Pada 9 September 2011, Bukalapak mengukuhkan status sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT).
2012: Meraup untung lewat bisnis teknologi
Pada tahun ini, Buka Komunitas telah merangkul 50.000 pelapak.
Komunitas pelapak terbentuk sebagai wadah untuk berbagai informasi sukses berjualan online. Area Komunitas Bukalapak meliputi Depok, Bekasi, Solo, Yogyakarta dan Semarang.
2013: Menggapai transaksi Rp15 miliar per bulan, lebih dari 80.000 pelapak tersatukan
Sebanyak 400.000 barang tersedia, 80.000 Pelapak berdaya dan 360.000 pengguna Bukalapak.
2014: Aplikasi Bukalapak diluncurkan
Peluncuran aplikasi belanja online Bukalapak versi Android. Sebanyak 800.000 pengguna menikmati dan 250.000 pelapak terfasilitasi.
2015: Memayungi 250 talenta, mengayomi 500 ribu pelapak
Kantor pusat Bukalapak berpindah ke Plaza City View Kemang berkarya bersama 250 talenta.
Tahun 2015 juga merupakan tahun pertama Bukalapak mengikuti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Saat itu, Bukalapak berhasil melampaui 2 juta transaksi dalam sehari.
2016: Bergerak berama BEKRAF
Bukalapak meluncurkan program “Pahlawan” dengan misi memberdayakan plapak di seluruh Indonesia.
Pada tahun ini, Bukalapak menandatangani kesepakatan bersama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam upaya pemberdayaan potensi kreatif Indonesia.
2017: Sebanyak 2,4 juta pelapak besar bersama Unicorn Indonesia
Pada 2017, Bukalapak juga membangun ekosistem warung digital bernama Mitra Bukalapak.
2018: Harbolnas Bukalapak dibungkus dengan drama action
Harbolnas dengan drama action yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto itu berhasil menembus 5.000.000 transaksi/hari.
Pada akhir 2018, Bukalapak membuka kantor riset dan pengembangan di Bandung yang diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sementara itu, Mitra Bukalapak juga telah merangkul lebih dari 400.000 warung di seluruh Indonesia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019