BPBD Bojonegoro mulai waspadai ancaman banjir

11 Januari 2019 14:29 WIB
BPBD Bojonegoro mulai waspadai ancaman banjir
Sejumlah petugas dengan perahu karet membawa sembako yang akan didistribusikan bagi korban banjir luapan Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (24/2/2018). Banjir luapan Bengawan Solo sejak sehari sebelumnya, merendam 60 desa yang tersebar di 11 kecamatan, mengakibatkan ratusan warga terpaksa mengungsi. (ANTARA /Aguk Sudarmojo)

BPBD mulai mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo di hilir, karena memasuki dasarian II pada Januari curah hujan tinggi

Bojonegoro (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo di hilir, meskipun saat ini kondisi air jauh di bawah siaga banjir.

"BPBD mulai mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo di hilir, karena memasuki dasarian II pada Januari curah hujan tinggi," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Jumat.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, lanjut dia, curah hujan tinggi di daerahnya akan terjadi memasuki Dasarian II Januari berkisar 201-300 milimeter dan 301-400 milimeter. Selain itu memasuki Februari curah hujan berkisar 201-300-301-400 milimeter, dan berkisar 401-500 meter.

"Hanya saja sampai hari ini curah hujan juga belum tinggi. Tapi BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan, mulai bahan banjiran, juga kebutuhan yang lainnya," ucapnya.

Ia menyebutkan kebutuhan bahan banjiran untuk pengadaan batu, sak dan bronjong mencapai Rp353 juta, pengadaan air bersih, termasuk untuk kemarau Rp200 juta, dan untuk pengadaan sembako dengan jumlah 900 paket mencapai Rp179,5 juta.

"Persedian bahan banjiran pasir masih tersedia lebih dari cukup," ucapnya.

Yang jelas, menurut dia, BPBD juga sudah menyediakan berbagai kebutuhan lainnya, seperti tenda pengungsi, dapur umum, juga berbagai kebutuhan lainnya, seperti perahu karet untuk mengantisipasi kalau sewaktu-waktu terjadi banjir luapan Bengawan Solo.

Dari data yang diterima ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, mulai Karangnongko, Kecamatan Ngraho, taman Bengawan Solo (TBS), semuanya di Bojonegoro jauh di bawah siaga banjir, masing-masing 22,10 meter dan 6,51 meter per 11 Januari.

Selain itu, ketinggian air di hilirnya mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, juga di bawah siaga banjir, masing-masing 4, 90 meter, 1, 28 meter, 1, 33 meter dan -0,86 meter.

Pengamat Prasarana Pengairan Perum Jasa Tirta 1 Sub Divisi Jasa ASA III/3 Bojonegoro? Muhammad Yudo Nugroho menambahkan ketinggian Bengawan Solo mulai hulu Jawa Tengah sampai di hilir, Jawa Timur, dalam keadaan aman di bawah siaga banjir.

"Ketinggian air di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, mencapai 127 meter, ya belum penuh," ucapnya menambahkan.

Baca juga: BPBD: siaga bencana di Bojonegoro berakhir Maret
Baca juga: Bengawan Solo hilir Jatim belum aman banjir, ini penjelasannya

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019