Sebanyak 50 lokasi urban farming ini tersebar di beberapa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sekolah, dan lingkungan masyarakat di wilayah Jakpus.
Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (KPKP) Jakarta Pusat mengatakan akan menambah 50 lokasi pertanian perkotaan (urban farming) 2019 untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Kepala Sudin KPKP Jakpus, Bayu Sari Hastuti mengatakan saat ini potensi hidroponik di Jakpus masih dalam skala rumahan sehingga sulit memenuhi keinginan pasar.
"Sebenarnya sudah banyak permintaan swalayan, tapi perlu skala yang besar dan berkelanjutan. Sementara, untuk hidroponik di Jakpus belum semua memilikinya," kata Bayu di Jakarta, Jumat.
Sehingga tahun ini, pihaknya akan meningkatkan kualitas hidroponik melalui penyaluran pemasaran produk lewat bazar-bazar, dan online shop.
Sebanyak 50 lokasi urban farming ini tersebar di beberapa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sekolah, dan lingkungan masyarakat di wilayah Jakpus.
"Mekanismenya warga mengajukan permohonan melalui lurah kemudian nanti kita survei ke lokasi apakah cukup sinar matahari, air, dan juga pengelolaanya," ungkap Bayu.
Terkait pembibitan untuk urban farming ini, lanjut Bayu, hidroponik sayur-mayur masih menjadi primadona dibandingkan tanaman lain.
Bahkan, sebelumnya urban farming ini berhasil menghasilkan sayur jenis kangkung dan pakcoy hingga lima kilogram di tiga lokasi, yaitu di lahan hidroponik Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gang Hijau RW 03 Kelurahan Petojo Utara dan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Kenanga, Gambir.
Warga dapat menjadikannya penghasilan dengan menjualnya sekitar Rp 12 ribu per kilogram.
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019