Saat ditemui di Jakarta, Jumat, Ibnu menceritakan awal mula dirinya menyukai olahraga lari. Pria 35 tahun tersebut menyebut bahwa dia telah menekuni olahraga tersebut sejak enam tahun terakhir.
"Awalnya saya memang cari alternatif olahraga yang bisa saya lakukan sendiri, karena saya memang suka olahraga. Saya (sebelumnya) suka olahraga tapi olahraga permainan. Olahraga permainan itu ketergantungannya banyak, harus ada teman, lapangan, harus patungan juga," ujar Ibnu sambil tertawa.
Ibnu menuturkan hasrat dirinya untuk mencoba olahraga lari timbul ketika dirinya suatu waktu berada di luar negeri. Kala itu, pria yang kerap membawakan acara olahraga itu melihat adanya fasilitas yang mendukung olahraga lari di sepanjang pedestrian jalan.
Melihat fasilitas itu, Ibnu menyadari bahwa lari merupakan olahraga yang simpel, tanpa perlu ketergantungan dengan banyak orang seperti pada olahraga permainan, serta aman untuk dilakukan, terlebih bila fasilitasnya memadai. Di situlah dirinya merasa bahwa lari adalah olahraga yang tepat baginya.
Sepulang dari negara tersebut, Ibnu langsung merealisasikan keinginannya. Bermodalkan separu lari dan tekad yang kuat , ayah dari seorang putra bernama Dhofin Maula Jamil itu mulai rutin melakukan aktivitas lari. Kawasan Gelora Bung Karno menjadi tempat favoritnya untuk berlari.
Seiring berjalannya waktu, Ibnu menjadi ketagihan melakukan olahraga lari. Disela-sela kesibukannya, pria yang kini tampil dengan rambut gondrong itu tetap menyempatkan diri untuk berlari. Dalam sehari, dirinya paling tidak meluangkan waktu satu sampai dua jam untuk menyalurkan hobinya itu.
"Kalau jadwal syuting ribet atau gimana, kalau lagi enggak sempat, saya tetap bawa sepatu lari di mobil. Kalau misalnya memang pulang syuting cepat, bisa lari dulu, atau pas dapat lokasinya enak saya bisa lari. itu sih yang membuat saya addict sama olahraga lari," ucap pria yang telah mengoleksi setidaknya sembilan medali dari keikutsertaannya di berbagai ajang lomba lari itu.
Ingin tetap bugar hingga tua
Ada alasan lain yang membuat Ibnu Jamil bersemangat menekuni olahraga lari. Selain menjaga bentuk tubuh agar tetap ideal, pria kelahiran 30 April 1982 itu juga berkeinginan untuk tetap sehat hingga tua.
Ibnu tidak ingin kelak diusia senjanya akan sakit-sakitan dan merepotkan anak beserta keluarganya.
"Soalnya kalau misalnya amit-amit banget di hari tua kita di kursi roda, itu gue paling enggak mau. Dan semua itu bisa kita lakukan mulai dari sekarang dan buat gue ya itu dia olahraga dan pola hidup sehat," ucap pria yang hingga kini masih betah menduda tersebut.
Selain menjalani rutinitas olahraga lari, Ibnu juga menerapkan pola hidup sehat. Ibnu mengaku sangat menjaga kualitas tidurnya. Setiap hari, dia berusaha untuk bisa meluangkan waktu tujuh hingga delapan jam untuk beristirahat.
Pria yang pada akhir tahun ini akan mengikuti lomba lari di Kyoto, Jepang itu juga mengaku mulai mengurangi mengonsumsi nasi. Menurutnya, nasi merupakan salah satu sumber makanan yang cukup sulit untuk dibakar oleh tubuh.
"Mulai kurangi makanan-makanan yang kurang berserat tinggi atau yang nanti bisa ngebebanin perut atau ngebebanin badan kayak gitu misalnya nasi," ujarnya.
Baca juga: Rahasia bugar Ibnu Jamil setelah libur Lebaran
Baca juga: Ibnu Jamil terbantu aplikasi layanan ojek
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019