Pemain berusia 21 tahun itu bertekad membawa klubnya ke liga tertinggi setelah terakhir kali berada di sana pada musim 2014.
"Harapan saya, Insya Allah bisa menaikkan Persik ke Liga 1," ujar Septian di Jakarta, Sabtu.
Pernyataan Septian tersebut seharusnya menjadi perhatian bagi semua pesaing klub asal Jawa Timur di Liga 2 musim terbaru. Sebab, penyerang yang ikut dalam pemusatan latihan perdana tim nasional U-22 Indonesia tersebut adalah pencetak gol terbanyak di Liga 3 2018 dengan 28 gol.
Gelontoran gol dari putra asli Kediri itu menjadi faktor penting yang membuat Persik berhasil keluar sebagai juara Liga 3 tersebut.
Meski demikian, status sebagai pemain tersubur di Liga 3 diakui Septian menjadi beban sendiri baginya. Namun, dia menyatakan siap menghadapi semua tantangan.
"Kalau dikatakan berat dengan status itu, memang berat. Akan tetapi saya akan menjalaninya," tutur Septian.
Persik Kediri sejatinya merupakan salah satu klub besar di Indonesia. Mereka juara Liga Indonesia pada musim 2003 dan 2006, serta mewakili Tanah Air di Liga Champions Asia musim 2004 dan 2007.
Prestasi klub berjuluk Macan Putih itu terpuruk setelah mengikuti Liga Super Indonesia 2014. Mereka turun satu tingkat kompetisi sampai akhirnya pada musim 2017 terdegradasi dari Liga 2 ke Liga 3 sebelum bangkit kembali pada 2018.
Baca juga: Septian Satria akui ketatnya persaingan posisi penyerang timnas U22
Baca juga: Pemain timnas U-22 tidak alami kesulitan beradaptasi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019