PGN perluas jaringan gas di Serang Banten

12 Januari 2019 18:16 WIB
PGN perluas jaringan gas di Serang Banten
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso (tengah) berbincang dengan Direktur Komersial PGN Danny Praditya (kedua kiri), Direktur Keuangan Said Reza Pahlevy (kedua kanan), Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo (kanan) dan Sekretaris Perusahaan Rachmat Hutama (kiri) usai menyampaikan keterangan pers terkait pengambilalihan PT Pertamina Gas (Pertagas) di Jakarta, Jumat (11/1/2019). PGN menyatakan, seiring penuntasan akuisisi Pertagas oleh PGN, pembentukan holding BUMN migas diharapkan mencapai sejumlah tujuan sebagaimana telah diamanatkan pemerintah. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.

Perluasan jargas ini adalah upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini

Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperluas ketersediaan infrastruktur jaringan gas atau jargas di Kabupaten Serang, Banten. 

Pembangunan jargas itu didanai anggaran Kementerian ESDM senilai Rp124,88 miliar.

Siaran pers PGN yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan penambahan jargas itu menyasar pengguna rumah tangga, sehingga diharapkan meningkatkan penggunaan energi baik yang lebih terjamin dan murah.

Pada tahap pengoperasian nanti, PGN akan memanfaatkan sumber gas dari kontraktor ConnocoPhilips Grissik Ltd dengan volume 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pekerjaan pembangunan jargas sudah sesuai target, yang dimulai pada Mei hingga berakhir Desember 2018.

Dalam rencana pengoperasian, jargas akan mengaliri pelanggan sebanyak 5.043 saluran rumah atau SR di Kecamatan Kramatwatu, Serang. 

"Perluasan jargas ini adalah upaya bersama untuk memperluas dan pemerataan pemanfaatan kekayaan alam negeri ini," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso.

Ia mengungkapkan, pemerintah dan PGN akan terus memperluas jargas. Ke depan, lanjutnya, makin banyak skema yang bisa digunakan untuk merealisasikan pembangunan jargas.
 
"Gas merupakan energi masa depan yang sangat membantu kehidupan masyarakat. PGN mempunyai potensi besar sebagai penyangga dan pelayan bagi masyarakat," ungkapnya.
 
Menurut dia, terdapat beberapa keunggulan gas pipa PGN antara lain berasal dari kekayaan gas bumi di dalam negeri, sehingga tak membebani neraca perdagangan.
 
Gas pipa juga merupakan jenis metana berbobot jenis ringan, sehingga cepat atau gampang menguap dan minim risiko kebakaran.

Sementara, elpiji berjenis propana yang mempunyai bobot massa lebih berat dan lebih mudah tersulut.
 
"Keunggulan-keunggulan tersebut akan lebih memudahkan masyarakat mengakses energi yang lebih ramah lingkungan, selain juga penggunaan gas ini membantu kemandirian energi nasional," kata Gigih.

Baca juga: Menteri Jonan resmikan 10.101 Sambungan Rumah Jargas Mojokerto
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019