"Angin puting beliung menerjang Kecamatan Tempurejo, Kalisat, dan Ajung, menyebabkan 16 rumah rusak dan beberapa pohon tumbang, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo di Jember, Sabtu.
Ia mengatakan angin puyuh mendatangkan paling banyak kerusakan di Desa/Kecamatan Tempurejo, menyebabkan lima rumah rusak berat dan 10 rrumah rusak ringan. Sementara di Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, angin menumbangkan pohon dan menimpa satu rumah warga sehingga rusak.
"Di Kecamatan Ajung, angin puyuh itu menyebabkan pepohonan tumbang yang mengarah ke jalan raya, sehingga akses kendaraan macet total dan petugas memotong pohon tumbang tersebut, agar jalan bisa dilalui," katanya.
BPBD Kabupaten Jember, menurut dia, sudah memberikan bantuan barupa paket bahan pangan pokok, tikar, selimut, paket perlengkapan dapur, dan terpal bagi warga yang rumahnya rusak akibat terjangan angin di Kecamatan Tempurejo dan Kalisat.
"Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras disertai angin kencang," katanya, menambahkan 31 kecamatan di Kabupaten Jember menghadapi risiko terjangan angin puting beliung.
Anggota TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, sukarelawan, dan warga bergotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak berat akibat terjangan angin di Desa/Kecamatan Tempurejo.
Pelaksana Tugas Camat Tempurejo Sutarman mengatakan terjangan angin kencang menyebabkan atap dan dinding sejumlah rumah warga rusak. Ia menaksir terjangan angin puting beliung di Tempurejo menimbulkan kerugian hingga Rp100 juta.
"Sebagian besar genteng rumah warga berhamburan, namun ada juga tembok dan dinding rumah warga yang rusak diterjang angin kencang," katanya, menambahkan kecamatan telah berkoordinasi dengan BPBD Jember untuk membantu perbaikan rumah warga yang rusak akibat terjangan angin.
Baca juga:
150 rumah di Rancaekek Bandung diterjang puting-beliung
Sukabumi dilanda puting beliung
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019