"Aku punya kepribadian suka kecanduan yang parah," katanya dalam wawancara di majalah glamour dilansir Independent, Sabtu (12/1).
Itu sebabnya dia mengaku tak pernah berani mencoba pakai heroin atau operasi plastik karena dua-duanya bisa membuatnya jatuh.
"Kalau aku pernah sekali saja mencoba, aku akan cepat mati."
Selain itu, sebagai ibu dari dua putri, Barrymore ingin menyampaikan pesan bahwa menjadi tua dengan cantik itu adalah sebuah berkah, sebuah pola pikir yang jadi landasan brand make up miliknya, "Flower Beauty".
"Tidak mengutak-ngutik rupa wajahku atau mengejar standar kecantikan tertentu adalah standar hidup yang aku jalani," kata Barrymore.
"Aku punya lingkaran hitam di bawah mata. Aku juga pergi ke dokter kulit yang bilang padaku 'bolehkah aku suntik Juvederm (filler kulit) di bawah matamu? Itu akan mempercantik kulit dan tak membuat lingkaran hitam yang warnanya lebih gelap dari cahaya alami saat cahaya mengenainya'."
"Dan aku menjawab: 'Tidak, aku akan pulang dan pakai highlight saja, terima kasih atas tips-nya."
Pada Desember 2018, Barrymore meluncurkan merek kosmetik-nya "Flower Beauty" di Superdrug, Inggris.
Merek kosmetik ini bebas dari kekejaman terhadap lingkungan.
"Saya adalah seorang vegan dan hampir seumur hidup jadi aktivis hak-hak binatang, jadi saya pikir itu jadi pegangan saya," kata Barrymore ketika menjelaskan bagaimana kosmetiknya itu dibuat.
"Saya dulu seorang fundamentalis gila dan tidak mau pakai bahan kulit. Jadi untuk merek saya sendiri, saya harus jujur pada etika saya."
Baca juga: Drew Barrymore Jadi Duta PBB Anti-Kemiskinan
Baca juga: Drew Barrymore Wanita Tercantik Versi Majalah People
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019