"Sakti Peksos sudah ditugaskan dan sudah melakukan penilaian serta bantuan darurat sudah diserahkan. Kami terus memantau dan mengkoordinasikan upaya perlindungan anak-anak tersebut," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar di Jakarta, Senin.
Menurut Nahar, awalnya Andini dan adik-adiknya akan dievakuasi ke balai Kemensos di Riau, namun mereka tidak mau keluar dari tempat tinggalnya.
"Perangkat daerah, bupati dan kepala dinas sosial setempat juga sudah turun, kita pastikan mereka mendapat tempat tinggal yang memadai," kata Nahar.
Selain itu, diupayakan untuk mendukung pendidikan mereka dan memastikan lingkungan sekitarnya bisa mengontrol kondisi anak-anak tersebut.
Berdasarkan penilaian awal Sakti Peksos, Andini merupakan anak pertama beda ayah dengan kedua adiknya Purwanti (2 tahun) dan Sidratul Jannah (5 bulan).
Ayah kandung Andini bernama Uwais sedangkan ayah kandung kedua adiknya bernama Mansyur, mereka tetap memberikan nafkah setiap bulan untuk Andini dan kedua adiknya.
Semenjak ibu Andini meninggal seminggu yang lalu, nenek dan kakek Andini tinggal di rumahnya untuk mengurus ketiga anak tersebut. Sedangkan ayah mereka sudah berpisah dari ibunya.
Hasil peninjauan ke rumah Andini di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kabupaten Pelalawan, Riau, donatur sudah berdatangan dan dalam waktu dekat akan dibangun rumah tembok yang layak huni.
Sementara untuk pendidikan mereka, disarankan untuk dititipkan di panti sosial namun masih menunggu kesepakatan dari pihak keluarga dan kemauan anak karena Andini tidak mau meninggalkan rumahnya.
Selain itu, sudah banyak warga yang ingin mengadopsi kedua adiknya, namun Andini tidak mengizinkan karena tidak ingin terpisah dari adik-adiknya.
Dari hasil penilaian tersebut juga diketahui bahwa anak-anak itu masih memiliki keluarga dekat, akan tetapi mereka tidak mau tinggal dengan keluarganya yang lain.
Sakti peksos bekerja sama dengan masyarakat setempat membentuk forum perlindungan anak dusun telayap untuk memantau perkembangan dan perlindungan anak ke depannya.*
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019