"Kita ingin memperkuat yang namanya pendidikan vokasi yang langsung terkait dengan dunia kerja dan kemudian mendorong juga kewirausahaan dalam pendidikan vokasi tersebut," ujar Bambang usai menghadiri seminar dan dialog nasional "Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia", di Jakarta, Senin.
Bambang mengatakan intinya pemerintah akan fokus pada produktivitas, namun yang menjadi prioritas sekarang adalah memperkuat pendidikan vokasi. Sedangkan untuk pendidikan umum akan diarahkan ke "link and match" yang lebih baik dengan dunia kerja.
"Infrastruktur terkait kalau untuk pendidikan vokasi pasti sarana dan prasarana terutama laboratorium atau bengkel yang diperlukan. Sedangkan untuk pendidikan umum, saya pikir yang paling penting adalah mendorong yang namanya riset dan pengembangan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha," kata Kepala Bappenas.
Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai Revolusi Industri 4.0 merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dan harus dijalani.
"Ini (Industri 4.0) adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, negara kita masih cukup (jumlahnya) tenaga kerjanya dan ini malah menjadi keuntungan," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan.
Wapres juga menyebut bahwa otomatisasi yang merupakan bagian dari Industri 4.0 tidak bisa dihindari, namun dirinya berpesan bahwa Indonesia juga harus berhati-hati dalam menyikapi otomatisasi untuk hal-hal tersebut karena tidak semua Industri 4.0 harus robot.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019