• Beranda
  • Berita
  • orangutan sumatera yang terisolasi ditranslokasikan BKSDA Aceh

orangutan sumatera yang terisolasi ditranslokasikan BKSDA Aceh

15 Januari 2019 16:41 WIB
orangutan sumatera yang terisolasi ditranslokasikan BKSDA Aceh
Seekor Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dewasa berjenis kelamin jantan terjebak di kebun warga desa Titi Pobin, Trumon Timur, Aceh Selatan, Aceh, Senin (14/1/2019). Orangutan jantan itu dibius dan dievakuasi untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya di kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. ANTARA FOTO/Hasan/foc.

Orangutan (pongo abelii) yang ditemukan terisolasi tersebut dipindahkan  ke Suaka Margasatwa Rawa Singkil

Banda Aceh, (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan translokasi orangutan sumatera yang ditemukan terisolasi di perkebunan masyarakat.

"Orangutan (pongo abelii) yang ditemukan terisolasi tersebut dipindahkan  ke Suaka Margasatwa Rawa Singkil," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, Banda Aceh, Selasa.

Sebelumnya, personel Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam Resor 16 Trumon dibantu Tim YOSL-OIC menyelamatkan orangutan sumatera yang terisolasi di perkebunan masyarakat di Gampong Titi Ropen, Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan,

Orangutan tersebut berjenis kelamin jantan. Usia diperkirakan lebih kurang 30 tahun dengan berat sekitar 90 kilogram. Kondisi saat diselamatkan dalam keadaan sehat dan layak dilepas kembali.

"Translokasi orangutan sumatera yang terisolasi ini guna menjaga habitat satwa dilindungi tersebut. Orangutan sumatera merupakan satwa liar dilindungi dari kelompok mamalia," katanya.

Ia menyebutkan, orangutan sumatera berstatus kritis karena habitatnya terus menyusut. Populasi orangutan terbanyak berada di Provinsi Aceh.

"Jumlah orangutan sumatera saat ini diperkirakan sekitar 13.846 individu dengan luasan habitat mencapai 16.775 kilometer persegi," kata Sapto Aji Prabowo.

Baca juga: 102 orangutan dilepasliarkan ke hutan Jantho Aceh

Baca juga: 80 Persen Populasi Orang Utan di Aceh

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019