Ahli nutrisi dari MesaAcademy, Emilia Achmadi mengatakan, sama seperti minyak yang umum untuk memasak, minyak zaitun sebaiknya tidak dipakai berkali-kali. Efek buruknya sama seperti Anda menggunakan minyak untuk menggoreng berulang-ulang, salah satunya mencetuskan kanker.
"Apa pun minyaknya, berkali-kali digunakan tidak bagus. 2 -3 pemakaian lalu buang," ujar dia di Jakarta, Selasa.
Selain itu, sebaiknya tidak mengolah minyak zaitun di atas suhu 170 derajat Celcius atau mencapai titik asap, karena bisa menghilangkan antioksidan yang terkandung.
Menurut Emilia, secara umum tidak ada makanan yang berinteraksi negatif dengan minyak zaitun, sehingga tidak ada batasan makanan tertentu yang bisa dikombinasikan dengan minyak zaitun.
"Tidak ada makanan yang berinteraksi negatif dengan olive oil. Tidak ada batasan. Tetapi ingat, seperti minyak lain ada batasan titik asap. Selama ini tidak dilanggar olive oil aman," kata Emilia yang menangani sejumlah atlet Indonesia saat Asian Games 2018 lalu.
Minyak zaitun mengandung 77 persen lemak tak jenuh tunggal, yang dikenal sebagai lemak baik karena kemampuan bisa menurunkan lipoprotein densitas rendah, kolesterol LDL atau lemak jahat, meminimalkan risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Minyak zaitun juga secara alami bebas kolesterol, tidak mengandung garam dan juga sumber antioksidan yang baik.
Baca juga: Ketimbang viagra, minyak zaitun lebih ampuh atasi impotensi
Baca juga: Tiga bahan alami untuk obati bibir gelap
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019