"Program-program yang dibuat pemerintahan Pak Jokowi yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial yang di dalamnya mengenai kemiskinan, pendidikan, kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang secara relatif berpenghasilan lebih rendah, yang rentan terhadap kemiskinan, itu programnya memang terbukti berjalan dengan baik, dan programnya tepat," kata Agus usai menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa sore.
Menurut Agus, implementasi program kesejahteraan masyarakat di lapangan dari aparat juga baik sehingga berhasil menekan angka kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2018 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Rasio Gini turun tipis menjadi 0,384.
Angka itu turun sebesar 0,005 poin jika dibandingkan dengan Rasio Gini pada Maret 2018 yang sebesar 0,389.
Sementara itu, BPS juga mencatat angka penduduk miskin pada September 2018 terus turun menjadi 9,66 persen dibandingkan Maret 2018 yang mencapai 9,82 persen.
Secara jumlah, penduduk miskin pada September 2018 mencapai 25,67 juta orang atau menurun 0,28 juta orang terhadap Maret 2018 dan menurun 0,91 juta orang terhadap September 2017.
Agus menjelaskan dengan program kesejahteraan seperti Program Keluarga Harapan, Rastra dan BPNT yang terus dilakukan akan semakin dapat menekan angka kemiskinan menjadi 9 persen pada 2019.
Selain itu, sejumlah bantuan seperti Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar juga dinilai Mensos dapat semakin memperbaiki kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
"Program-program seperti ini, yang mungkin juga ada dari kementrian atau lembaga lain, mempunyai fungsi besar dalam percepatan pengurangan kemiskinan," demikian Agus.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019