Oleh Louis Rika Stevani dan SiswowidodoTadi saat seluruh tim SAR istirahat dari kegiatan pencarian, saya istirahat di tepi sungai sambil memantau sekitar lokasi tenggelamnya para santri. Saya melihat di tengah sungai ada cairan merah darah muncul ke permukaan air dan diikuti dengan jenaza
Ponorogo, Jatim (ANTARA News) - Dua jenazah dari empat orang santri Pondok Pesantren Hudatul Muna yang tenggelam ditemukan oleh tim "Search And Rerscue" (SAR) di Sungai Tempuran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Jenazah Miftahul Huda (14) warga Desa Wonodadi Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur ditemukan Senin (14/1). Sedangkan jenazah Ahmad Ansori (15) warga Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur ditemukan Selasa siang.
Seorang relawan Dedy Purnomo yang berada di lokasi pencarian, Selasa, melihat jenazah Ahmad Ansori muncul ke permukaan air sungai saat dia berada di tepi sungai.
"Tadi saat seluruh tim SAR istirahat dari kegiatan pencarian, saya istirahat di tepi sungai sambil memantau sekitar lokasi tenggelamnya para santri. Saya melihat di tengah sungai ada cairan merah darah muncul ke permukaan air dan diikuti dengan jenazah," kata Dedy Purnomo kepada wartawan.
Ia kemudian berteriak-teriak memberitahukan kepada sukarelawan lain untuk mengevakuasi korban ke tepi sungai. Setelah itu baru dinaikkan ke perahu karet untuk diseberangkan ke arah posko SAR.
"Saya dengan beberapa teman mengevakuasi jenazah ke tepi sungai. Dan selanjutnya diseberangkan menggunakan perahu karet," ujarnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo untuk dilakukan visum.
Pencarian empat santri yang tenggelam dilakukan sejak Senin. Namun karena kondisi cuaca yang gelap dan hujan, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan Selasa pagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat orang santri Pondok Pesantren Hudatul Muna tenggelam saat mandi dan bermain di sungai.
Keempat santri tersebut adalah Miftahhul Huda (14), Ahmad Ansori (15), Bambang Irawan(16) warga Desa Petungsinarang, Kecamatan Bandar, Pacitan dan Ahmad Qoirul Huda (14) Desa Senepo, Slahung, Ponorogo.
Baca juga: Empat santri Ponorogo tenggelam di sungai
Pewarta: Louis Rika Stevani dan Siswowidodo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019