Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengatakan aplikasi SMART BPOM adalah pengawasan semesta yang memadukan kerja sama regulator dengan masyarakat dalam menghadapi serangan produk ilegal.Masyarakat bisa melaporkan dan dari aplikasi, juga bisa diketahui lokasi suatu produk diedarkan, bisa tahu di mana saja produknya."
"Masyarakat bersama kami melakukan pengawasan semesta, ikut edukasi juga menggunakan teknologi," kata Penny di sela "Refleksi Kinerja BPOM 2018 dan Rencana Kerja 2019" di Wisma Antara, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dengan sistem dari aplikasi itu memungkinkan peran serta masyarakat dalam ikut mengawasi produk di pasaran. Nantinya setiap produk akan memiliki kode batang dua dimensi (2D Barcode) pada kemasannya yang bisa dipindai menggunakan aplikasi SMART BPOM.
Hasil pemindaian akan menunjukkan identitas suatu produk. Penny mengatakan lewat teknologi, BPOM melibatkan lintas sektor termasuk masyarakat dalam peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan yang dilakukan.
Dua sarana yaitu SMART BPOM dan 2D Barcode itu salah satu fungsinya menjadi sistem yang mengidentifikasi dan melacak produk. Dengan sistem itu, konsumen dapat mengetahui produk palsu sekaligus status peredarannya. Masyarakat pun dapat ikut serta aktif dalam mengecek dan memverifikasi legalitas produk yang digunakannya.
"Masyarakat nanti mengunggah, pindai kode, kalau nanti menemukan produk mencurigakan maka aspek pengawasan ini dilakukan secara bersama-sama," kata Penny mengenai aplikasi yang diluncurkan pada Desember 2018 itu.
Dia berharap masyarakat dapat semakin aktif dalam ikut memantau produk-produk obat dan makanan di sekitarnya.
"Masyarakat bisa melaporkan dan dari aplikasi, juga bisa diketahui lokasi suatu produk diedarkan, bisa tahu di mana saja produknya," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019