• Beranda
  • Berita
  • Beijing: tuduhan Trudeau soal hukuman mati tak bertanggung jawab

Beijing: tuduhan Trudeau soal hukuman mati tak bertanggung jawab

16 Januari 2019 10:30 WIB
Beijing: tuduhan Trudeau soal  hukuman mati tak bertanggung jawab
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dalam konferensi pers di Ottawa, Ontario, Kanada, Rabu (20/6/2018). (REUTERS/Chris Wattie)
Beijing (ANTARA News) - Beijing menganggap tuduhan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, bahwa pemerintah China sewenang-wenang menjatuhkan hukuman mati terhadap warga negara Kanada dalam kasus penyelundupan 222 kilogram narkoba, sebagai tindakan yang melemahkan penegakan hukum dan tidak bertanggung jawab.

"Kami minta pihak Kanada menghormati kedaulatan hukum China, memperbaiki kesalahannya, dan menghentikan pernyataan yang tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Beijing, Selasa (15/1).

Trudeau sangat kecewa atas hukuman mati itu, yang diputuskan pengadilan tingkat banding di Dalian, Provinsi Liaoning, Senin (14/1) terhadap warga negara Kanada Robert Llyod Schellenberg, pelaku penyelundupan 222,035 kilogram metamfetamin.

Seperti diberitakan Antara sebelumnya, terpidana berusia 36 tahun itu, dalam sidang tingkat pertama pada 20 November 2018, dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun.

Namun dalam sidang banding yang berlangsung pada Senin (14/1) mulai pukul 08.00-20.00 waktu setempat (07.00-19.00 WIB), majelis hakim mempertimbangkan bukti baru yang diajukan jaksa penuntut umum bahwa Schellenberg terlibat sebagai pengatur mafia peredaran narkoba internasional sehingga hukuman diperberat menjadi hukuman mati.

Pria Kanada itu ditangkap polisi di Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada 1 Desember 2018 atau 12 hari setelah ketibaannya di China. Menurut penasihat hukumnya, Schellenberg akan mengajukan banding lagi atas hukuman mati tersebut.

"Saya ingin bertanya apakah pihak yang terkait telah membaca putusan Pengadilan Banding Dalian dengan cermat? Apakah dia (Trudeau) juga bersedia mempelajari aturan hukum di China?" tanya Hua.

"Bukti kejahatan yang disampaikan jaksa penuntut sudah jelas dan bukti itu sudah cukup terverifikasi," tambah perempuan jubir itu.

Menurut Hua, kejahatan terkait narkoba dianggap sebagai tindak kriminal yang sangat serius secara global karena daya rusak sosialnya sangat parah sehingga setiap negara akan memberantasnya.

"Semua pemerintahan akan mengambil langkah tegas terhadap kejahatan narkoba. Hal ini menunjukkan tanggung jawab yang besar dan kewajiban pemerintah untuk melindungi keselamatan jiwa masyarakatnya," katanya.

Menanggapi kebijakan imbauan perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan pemerintah Kanada, Hua mengatakan bahwa warga negara Kanada seharusnya selalu ingat agar tidak melakukan kejahatan serius, seperti penyelundupan narkoba.

"Kalau tidak, (mereka) akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar," ujarnya, mengingatkan.

Kemlu dan Kedutaan China di Kanada juga mengeluarkan imbauan perjalanan bagi warganya yang hendak berkunjung ke Kanada.

Sebelumnya, Beijing juga menahan dua warga negara Kanada lainnya, Michael Spavor dan Michael Kovrig, atas tuduhan mengancam keamanan nasional China.

Penahanan itu dilakukan tidak lama setelah Direktur Keuangan Huawei Co Ltd Meng Wanzhou ditangkap di Kanada atas permintaan Amerika Serikat.

Sejak dua peristiwa berbeda itu terjadi, Antara mengamati adanya peningkatan pengamanan hingga saat ini di sekitar Kedutaan Besar Kanada di Beijing di bilangan Dongzhimen Wai Dajie.


Baca juga: Warga Kanada divonis hukuman mati di China
Baca juga: China minta perusahaan negara hindari kunjungan bisnis ke AS

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019