• Beranda
  • Berita
  • Kaltim targetkan, tiada desa tertinggal pada 2023

Kaltim targetkan, tiada desa tertinggal pada 2023

16 Januari 2019 13:44 WIB
Kaltim targetkan, tiada desa tertinggal pada 2023
Ilustrasi - Dua petani ini tengah mendapatkan arahan terkait pembinaan 250 petani di enam desa di daerah tertinggal di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur agar mampu menanam sayuran sepanjang tahun dan produksinya meningkat hingga dua kali lipat dengan memanfaatkan mata air terdekat. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama/17.)
Samarinda (ANTARA News) - Pemprov Kalimantan Timur menetapkan target "nol" atau tidak ada lagi desa dengan status tertinggal di wilayah tersebut pada tahun 2023.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 menetapkan akan mengurangi desa dengan status tertinggal dengan rata-rata 150 desa pertahun, kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Surono, di Samarinda, Rabu.

"Prioritas pembangunan Kaltim bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa menargetkan tidak ada lagi desa dengan status tertinggal, hal itu sejalan denan penegasan Gubernur Isran Noor dalam Rakor Program OPD sehingga sebagai perangkat di bawahnya wajib mewujudkan itu," katanya pada Pra Musrenbang Pemprov Kaltim.

DPMPD Kaltim sudah menetapkan program kegiatan yang menjadi daya ungkit meningkatkan status desa yang masih tertinggal.

Harapannya 518 desa dengan status tertinggal dan sangat tertinggal yang tersebar di tujuh kabupaten di Kaltim bisa meningkat menjadi berkembang.

Pada gilirannya desa yang statusnya berkembang bisa secara perlahan naik menjadi desa maju dan desa mandiri.

Kondisinya berdasarkan penilaian Indeks Desa Membangun (IDM), dari 841 desa di Kaltim baru dua desa status mandiri, 32 status maju, dan 289 status berkembang, selebihnya 381 masih berstatus tertinggal dan 137 berstatus sangat tertinggal.

"Yang kita sasar 518 desa itu. Kita tetapkan desa sangat tertinggal dan tertinggal menjadi fokus intervensi," katanya.

Program kegiatan yang menjadi daya ungkit diantaranya meningkatkan peran pembinaan provinsi dalam peningkatan kapasitas pemerintah desa yang di dalamnya terdiri atas kepala desa, perangkat desa, dan lembaga kemasyarakatan.

Termasuk peningkatan kapasitas pengelola BUM Desa dalam meningkatkan keberdayaan dan perekonomian masyarakat desa.

"Harapannya, secara periodik jumlah desa tertinggal semakin berkurang, dan diharapkan dukungan kabupaten agar fokus mengejar target itu. Kalau ingin membangun Kaltim bangunlah desa terlebih dahulu," katanya.*


Baca juga: Menteri desa sebut pengetasan daerah tertinggal lampaui target

Baca juga: Desa tertinggal di Kalteng berkurang signifikan


 

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019