Inalum dan Uncen kerja sama membangun Papua

16 Januari 2019 20:28 WIB
Inalum dan Uncen kerja sama membangun Papua
Direktur Utama INALUM Budi G. Sadikin dan Rektor Universitas Cendrawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T. usai penandatanganan nota kesepakatan (MoU) kerjasama Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan Bidang Pertambangan, Industri dan Energi, di Kantor Inalum, Jakarta. (Humas inalum)

salah satu mandat Holding Industri Pertambangan adalah menguasai dan mengelola sumber daya alam. Untuk mencapai ini, perlu disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni

Jakarta, (ANTARA News) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM dan Universitas Cendrawasih hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) Kerjasama Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan Bidang Pertambangan, Industri dan Energi untuk Provinsi Papua. 

Penandatanganan ini dilakukan di kantor Inalum Jakarta,  Rabu oleh Direktur Utama INALUM Budi Sadikin dan Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen) Apolo Safanpo. 

Budi Sadikin mengatakan, salah satu mandat Holding Industri Pertambangan adalah menguasai dan mengelola sumber daya alam. Untuk mencapai ini, perlu disiapkan sumber daya manusia yang mumpuni. 

Inalum mendirikan Mining and Metals Industry Indonesia (MMII) yang salah satu fungsinya adalah bersama universitas dan lembaga riset terkemuka mencetak dan mengembangkan kemampuan para ahli tambang di Indonesia. Kerja sama dengan Universitas Cendrawasih merupakan salah satunya.

“Kami berharap dengan menyiapkan sumber daya manusia di Papua, kedepannya SDA juga bisa dikelola secara mandiri oleh putra putri Indonesia, khususnya putra putri Papua, " kata Budi.  

Kerja sama ini bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan pertambangan, industri dan energi nasional yang berkelanjutan melalui kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan di bidang pertambangan, industri dan energi.

Sementara itu, Rektor Universitas Cendrawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo mengatakan di sela-sela  penandatangan MoU, ia mengapresiasi dan menyambut baik ajakan kerja sama di bidang tambang ini. "Sumber daya alam di Papua sangat kaya, namun sumber daya manusianya terbatas. Jadi kami berharap kerja sama ini dapat membantu mengatasi kendala tersebut kedepannya, ” kata Rektor Uncen. 

Ruang lingkup nota kesepakatan antara INALUM dan Uncen diantaranya meliputi penyusunan rekomendasi kebijakan strategis untuk mendukung pengelolaan pertambangan, industri, dan energi yang berkelanjutan; serta mengembangkan pertambangan yang ramah lingkungan.

Saat ini MMII juga telah bekerja sama lembaga riset terkemuka dari Amerika Serikat, Massachusetts Institute of Technology Energy Initiatives (MITEI). Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pengembangan teknologi energi rendah karbon dan pertambangan yang berkelanjutan. Kolaborasi dengan MITEI akan membantu INALUM mengembangkan proyek industri pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi berbiaya rendah.

Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dimana INALUM menjadi Induk Usaha Holding dan PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk., dan PT Freeport Indonesia sebagai anggota Holding. INALUM memegang 65 persen saham PT Aneka Tambang Tbk., 65,02 persen saham PT Bukit Asam Tbk., 65 persen saham, PT Timah Tbk., dan 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia. 

Sampai dengan Juni 2018, INALUM membukukan Pendapatan Konsolidasi sebesar Rp 30,1 triliun, tumbuh 59 persen dari tahun lalu. EBITDA Konsolidasi mencapai Rp 9,2 triliun, tumbuh 92 persen dari tahun lalu. Laba Bersih Konsolidasi mencapai Rp 5.3 triliun tumbuh 174 persen dari tahun 2017.


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019