"Ini lebih banyak Pak Ma'ruf Amin yang akan menjawab nanti pada isu terorisme," kata penasehat hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Mahendra, setelah pertemuan dalam rangka persiapan debat calon presiden-wakil presiden, Jokowi-KH Ma'ruf Amin, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Ia mengatakan, terkait terorisme, pemerintahan Jokowi sudah mendorong bersama DPR untuk mengamandemen UU Terorisme yang disusun pada 2002.
Tapi dalam debat nanti, KH Ma'ruf Amin diarahkan untuk menjawab terkait pertanyaan menyangkut terorisme karena selama ini kasus-kasus terorisme banyak disangkutpautkan dengan Islam.
"Penekanannya bahwa menghadapi terorisme itu sama sekali tidak berarti bahwa pemerintah memusuhi Islam. Tidak sama sekali dan pemerintah menjunjung tinggi agama Islam yang dianut masyarakat yang mayoritas," kata dia.
Lebih lanjut, "Tetapi beliau ingin sekali bahwa ada pendekatan-pendekatan atau pemahaman yang perlu diluruskan dalam memahami Islam supaya lebih damai, lebih toleran, lebih bersahabat kepada yang lain dan itu akan terus dilakukan pada masa-masa yang akan datang."
Menurut Yusril, sebagai bagian dari strategi maka sosok KH Ma'ruf Amin akan tepat untuk menjawab berbagai pertanyaan menyangkut terorisme.
Hal itu sekaligus untuk menghapus stigma bahwa terorisme terkait erat dengan Islam. "Karena lebih banyak dikira isu terorisme itu terkait dengan Islam sehingga lebih tepat menjawab Pak Ma'ruf Amin dengan ayat-ayat Al-Quran dibacakan sekaligus," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019