Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Armand Hermawan mengungkapkan banyak investor asing yang tertarik berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.Lebih dari 100 investor dan lembaga keuangan internasional hadir. Hal itu memperlihatkan ketertarikan investor dan lembaga keuangan internasional
"Lebih dari 100 investor dan lembaga keuangan internasional hadir. Hal itu memperlihatkan ketertarikan investor dan lembaga keuangan internasional terhadap berbagai proyek PPP (Public Private Partnership) di Indonesia," ujar Armand dalam acara PPP Day 2019 di Singapura, sebagaimana keterangan resmi yang diterima Antaranews di Jakarta, Kamis.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memang telah menyiapkan berbagai instrumen untuk memberikan kenyamanan berinvestasi dalam skema Public Private Partnership atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yaitu berupa penjaminan.
Dalam sesi Power Lunch dan sesi Deep Dive, banyak investor yang menanyakan fungsi penjaminan. Armand pun menjelaskan bahwa penjaminan pemerintah dapat meningkatkan kelayakan kredit (Credit Worthiness).
Kemudian, pada sesi Deep Dive, PT PII bersama-sama dengan Kementerian Keuangan dan BUMN melakukan pembahasan teknis proyek PPP dengan investor, salah satunya proyek perkeretaapian Makassar – Parepare. Saat ini proyek Makassar – Parepare telah masuk tahap penetapan pemenang lelang.
Para investor, menurut dia, mulai meyakini bahwa Indonesia merupakan negara tujuan investasi, terutama bidang infrastruktur. Apalagi ada penjaminan pemerintah melalui PT PII, yang merupakan salah satu kunci keberlangsungan proyek infrastruktur mengingat masa pembangunan hingga operasional yang cukup lama.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan para investor akan memperoleh informasi yang akurat dan detail mengenai proyek-proyek di Indonesia dan meningkatkan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam proyek berskema PPP," ujar Armand.
Baca juga: Presiden: proyek infrastruktur sudah antre minta diresmikan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019