• Beranda
  • Berita
  • Tolak bangun jaringan 5G milik Huawei, Jerman susun strategi

Tolak bangun jaringan 5G milik Huawei, Jerman susun strategi

17 Januari 2019 11:42 WIB
Tolak bangun jaringan 5G milik Huawei, Jerman susun strategi
Logo Huawei dalam rangkaian Huawei Global Analyst Summit 2017 di Shenzhen, China, 11-13 April 2017. (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman tengah mempertimbangkan persyaratan keamanan yang lebih ketat dan cara lain untuk mengecualikan Huawei Technologies China dari pembangunan jaringan seluler generasi kelima (5G), lapor surat kabar Handelsblatt.

Handelsblatt, mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan para pejabat pemerintah sedang mendiskusikan pengaturan standar keamanan yang tidak dapat dicapai Huawei, yang artinya secara efektif menghalangi partisipasinya.

Perubahan undang-undang telekomunikasi Jerman juga sedang dipertimbangkan sebagai upaya terakhir, kata surat kabar itu seperti dikutip oleh Reuters, Kamis.

Pertimbangan tersebut akan menandai pergeseran dari posisi pemerintah Jerman pada Oktober, ketika mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengecualikan vendor dari lelang 5G mendatang setelah peringatan dari Washington.

Pemerintah mengatakan kepada anggota parlemen dalam tanggapan yang lebih baru bahwa keamanan jaringan 5G adalah "sangat relevan", dan akan memandu keputusan yang akan datang, Handelsblatt melaporkan.

Pejabat A.S. telah memberi tahu sekutu bahwa Huawei digunakan untuk melayani negara China, serta memperingatkan bahwa peralatan jaringannya mungkin berisi fitur "back doors" yang bisa mengakses data tanpa izin yang dapat mengindikasikan mereka sebagai mata-mata dunia maya.

Deutsche Telekom Jerman mengumumkan pada bulan Desember bahwa mereka akan meninjau strategi vendornya dan Orange Perancis mengatakan tidak akan mempekerjakan perusahaan China untuk membangun jaringan generasi berikutnya di Prancis.

Huawei mengatakan masalah keamanan tidak berdasar. Ketegangan telah meningkat dengan penangkapan kepala keuangan Huawei di Kanada untuk kemungkinan ekstradisi ke Amerika Serikat.

Handelsblatt mengutip pendiri Huawei Ren Zhengfei yang mengatakan perusahaannya tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk mengirimkan informasi yang melanggar peraturan apa pun.

"Saya mencintai negara saya, saya mendukung Partai Komunis, tetapi saya tidak akan pernah melakukan apa pun yang akan merugikan negara lain di dunia," katanya.

Baca juga: Huawei bantah digunakan sebagai mata-mata

Baca juga: Sprint uji coba nonton YouTube pakai 5G

Baca juga: Prototipe ponsel 5G Samsung ternyata ada di CES 2019

Baca juga: Kominfo akan rampungkan kebijakan 5G tahun in

Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019