Jakarta (ANTARA News) - Pasien kanker di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Kanker Dharmais disebutkan terus meningkat dari tahun ke tahun.Banyak sekali pemahaman yang salah, ini harus dilawan, ke mana harus cari pengobatan kanker dan sebagainya
"Data RSCM dari tahun ke tahun jumlah pasien kanker bukannya turun, tahun 2017-2018 trennya masih terus naik," kata Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti di Jakarta, Kamis.
Lies mengungkapkan saat ini di RSCM terdapat 110.000 kunjungan pasien kanker setiap bulan dengan kebutuhan rawat inap hingga 4 ribu per bulan.
Sementara Direktur Medik Keperawatan RS Kanker Dharmais Nina Kemala Sari mengungkapkan jumlah rata-rata kunjungan pasien kanker per bulan mencapai 10 ribu, dengan pelayanan rawat inap sekitar 300 hingga 400 pasien setiap harinya.
"Dan itu terus bertambah. Mayoritas datang dengan stadium lanjut, stadium tiga dan empat," kata Nina.
Sama halnya dengan RS Kanker Dharmais, Dirut RSCM Lies menjelaskan sekitar 60 persen sampai 70 persen pasien kanker yang datang ke RSCM sudah dalam kondisi stadium lanjut.
Dia menerangkan kebanyakan masyarakat terlambat berkunjung ke fasilitas kesehatan saat mengidap kanker lantaran terlalu banyak menerima informasi yang salah terkait pengobatan kanker.
"Saya ingin meyakinkan ke masyarakat cari pertolongan penanganan kanker ke institusi yang benar. Banyak sekali pemahaman yang salah, ini harus dilawan, ke mana harus cari pengobatan kanker dan sebagainya," ujar Lies.
Komite Penanggulangan Kanker Nasional saat ini berupaya meningkatkan pemahaman tentang kanker baik di level masyarakat maupun tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti klinik atau Puskesmas.
Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini di masyarakat maupun tenaga kesehatan agar dapat segera diobati sehingga angka kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan.
Baca juga: Lembaga penelitian: kanker usus dan hati banyak ditemui di Indonesia
Baca juga: Menkes ingatkan kesehatan lingkungan untuk cegah kanker
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019